Sementara, Sekretaris Dinas Perkim Kabupaten Cianjur, Hendri Prasetyadi mengatakan, setelah menerima usulan dari BPBD, pihaknya akan melakukan beberapa rangkaian hingga akhirnya bisa merealisasikan sumur bor.
"Pertama kita akan sesuaikan dengan musyawarah rencana pembangunan (musrembang). Lalu membuatkan skala prioritas bagi desa yang dinilai lebih darurat, dan terakhir menyesuaikan dengan ketersediaan anggaran," jelas Hendri.
BACA JUGA:Disperkim Cianjur: Perbaikan Rumah Terdampak Gempa Bumi Tahap Empat Capai 84 Persen
BACA JUGA:Mulai Turun Hujan, BPBD Cianjur Prediksi Musim Kemarau Segera Berakhir
Pasalnya, untuk membuat sumur bor perlu anggaran yang tidak sedikit. Satu sumur bisa mencapai Rp50 juta hingga Rp200 juta per titik.
"Tergantung kondisi lapangan. Bisa sampai Rp50 juta hingga Rp200 juta," tandasnya.