CIANJUR,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Kepala Bidang SMP Disdikpora Kabupaten Cianjur, Helmi Halimudin mengatakan, saat laboratorium komputer SMPN 3 Tanggeung ambruk pada Jumat, 25 Oktober 2024 lalu, tak merusak barang-barang elektronik milik sekolah.
"Saat sedang tidak digunakan, barang-barang tersebut tidak disimpan di laboratorium melainkan diamanakan oleh kepala sekolah, Ernawati," ungkap Helmi.
Helmi menyebutkan, barang elektronik seperti sejumlah tablet android, PC, juga laptop tak disimpan di laboratorium karena khawatir dicuri.
"Tidak semua sekolah memiliki fasilitas tersebut sehingga perlu dijaga dengan baik. Untungnya juga saat atap ambruk, alat elektronik itu tak di sana dan hanya bangunan dan mebeler saja yang rusak," katanya kepada Cianjur Ekspres.
BACA JUGA:Minim Anggaran dan Kesadaran, Sebabkan Kurangnya Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana di Cianjur
BACA JUGA:Baru Dibangun Dua Tahun, Lab Komputer SMPN 3 Tanggeung Cianjur Ambruk
Helmi menyebut, fasilitas elektronik itu baru akan dibawa ke sekolah jika ada jelas yang ikuti jadwal Pelatihan Dasar Teknologi Informasi dan Komunikasi (PDTIK).
"Jadi hal itu tak menggangu kegiatan belajar mengajar (KBM) anak didik," ungkapnya.
Tak hanya itu, ambruknya atap laboratorium bertepatan dengan waktu ibadah Salat Jumat sehingga tak ada orang di sekitar bangunan.
"Jadi saat atap ambruk, tidak ada siapa-siapa di sekitar bangunan sehingga tak menimbulkan korban," jelasnya.
BACA JUGA:Polres Cianjur Tangkap Tiga Tersangka Polisi Gadungan: Terinspirasi Reality Show
BACA JUGA:Satreskrim Polres Cianjur Ringkus Enam Tersangka Pencuri Spesialis Alfamart dan Indomaret
Diketahui, laboratorium komputer SMPN 3 Tanggeung dibangun dengan anggaran Rp450 juta menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2022.
"Itu sudah termasuk dengan mebelernya. Untuk jumlah detail kerugian akibat insiden ambruknya banguan tersebut, masih dihitung oleh inspektur pembantu khusus (Irbansus) Inspektorat Daerah (Itda) Kabupaten Cianjur," tandasnya.(mg1)