Wamendag: Perundingan ICA CEPA Diharapkan Hasilkan Kesepakatan

Rabu 06-11-2024,18:00 WIB
Editor : Dede Sandi Mulyadi

JAKARTA,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti optimistis putaran ke-10 perundingan  Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement  (ICA CEPA) yang berlangsung di Bandung, Jawa Barat pada 4-10 November 2024 dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan kesepakatan substantial. "Indonesia berkomitmen untuk terus bernegosiasi secara konstruktif dan menghargai fleksibilitas Kanada yang memungkinkan tercapainya kesepakatan. Kami optimistis, perundingan menghasilkan kesepakatan substansial pada akhir tahun ini," kata Roro melalui keterangan di Jakarta, Rabu 6 November 2024. Pada putaran kali ini, Indonesia dan Kanada akan melanjutkan pembahasan pada isu-isu runding yang tersisa, seperti akses pasar untuk barang dan jasa, investasi, pembangunan berkelanjutan, serta diskusi mineral kritis. Putaran ke-10 ini ditargetkan menjadi perundingan putaran akhir Indonesia-Canada CEPA. Penyelesaian perundingan Indonesia-Canada CEPA merupakan salah satu fokus program kerja Kementerian Perdagangan dalam rangka perluasan pasar ekspor, bersama dengan penyelesaian perundingan dengan Eurasia dan Peru.

BACA JUGA:CIPS Ungkap Kendala yang Dihadapi UMKM Digital Naik Kelas

BACA JUGA:Pemerintah Terus Kaji Formula Subsidi Energi Lewat Bantuan Langsung Lebih lanjut, Roro menekankan pentingnya fleksibilitas dan solusi kreatif dari kedua belah pihak dalam menyelesaikan isu-isu kompleks yang membutuhkan solusi bersama. "Perundingan perlu fleksibilitas dan kreativitas. Karena itu, saya sampaikan apresiasi bagi kedua delegasi atas kerja keras dan dedikasi. Menyesuaikan ambisi tidak berarti mengorbankan hasil yang diharapkan, tetapi mencerminkan pendekatan yang seimbang untuk solusi yang dapat diterima kedua pihak," ujarnya. Roro juga meyakini, perundingan ini dapat memperkuat perdagangan bilateral yang mendukung tujuan ekonomi kedua negara. Dengan kata lain, memberi manfaat bagi Indonesia dan Kanada. Berdasarkan data yang diolah Kementerian Perdagangan, total perdagangan Indonesia-Kanada pada Januari-Agustus 2024 mencapai 2,4 miliar dolar AS.

BACA JUGA:Presiden dan Dewan Ekonomi Nasional Bahas Pertumbuhan Kuartal IV

BACA JUGA:Bappebti Pastikan Ada Wujud Fisik dalam Perdagangan Emas Digital Pada periode tersebut, ekspor Indonesia ke Kanada tercatat 935,8 juta dolar AS sedangkan impor Indonesia dari Kanada 1,46 miliar dolar AS. Komoditas ekspor andalan Indonesia ke Kanada adalah perlengkapan telepon, limbah dan barang bekas, karet alam, dan peralatan wisata ( travel goods ). Sementara itu, komoditas impor utama Indonesia dari Kanada adalah gandum, pupuk, kedelai, dan serbuk kayu.

Kategori :