CIANJUR,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Dinas Peternakan, Kesehatan Hewan, dan Perikanan (DPKHP) Kabupaten Cianjur melakukan langkah pencegahan penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
JF Medik Veteriner DPKHP Cianjur, Kharisudin, mengatakan, kasus PMK pada ternak meningkat signifikan pada minggu ketiga dan keempat Desember 2024 di sejumlah wilayah di Indonesia. Peningkatan ini disebabkan oleh cuaca ekstrem dan tingginya lalu lintas ternak. Kementerian Pertanian memprediksi puncak kasus PMK akan terjadi hingga Maret 2025.
"Sampai saat ini belum ditemukan kasus PMK di Cianjur. Kami terus melakukan pencegahan dan menindaklanjuti laporan di beberapa titik melalui petugas lapangan di Puskeswan,” kata Kharisudin kepada wartawan, Rabu 8 Januari 2025.
Ia menjelaskan, berbagai langkah pencegahan telah dilakukan diantaranya pengobatan sesuai SOP, desinfeksi lingkungan, dan edukasi kepada pelaku usaha untuk berhati-hati dalam mendatangkan ternak ke wilayah Cianjur.
BACA JUGA:Di Cianjur, Babinsa dan Bhabinkamtibmas Amankan Terduga Pelaku Penipuan Berkedok Loker
BACA JUGA:Disbudpar Cianjur: Kunjungan Wisata Menurun Saat Libur Nataru
Menurutnya, cuaca ekstrem dan mobilitas ternak yang tinggi menjadi faktor utama penyebaran PMK. “Kami mengikuti arahan pusat untuk memperketat pengawasan dan mengutamakan langkah preventif di lapangan,” ujarnya.
Oleh karennaya, Kharisudin menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah, peternak, dan sektor swasta dalam menghadapi ancaman PMK. Dia juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, memastikan ternak mendapatkan perawatan yang memadai, dan menjalani vaksinasi sesuai jadwal.
“Masyarakat harus tetap waspada dan bekerja sama untuk melindungi ternak dari ancaman PMK,” imbaunya.
Langkah-langkah antisipatif yang dilakukan DPKHP Cianjur ini diharapkan dapat menekan penyebaran PMK dan menjaga kesehatan hewan ternak di seluruh Indonesia.