JAKARTA,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa keberadaan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Berbasis Rumah Sakit Pendidikan Penyelenggara Utama atau Hospital Based merupakan strategi mengatasi persoalan kekurangan dokter spesialis di Indonesia.
"Jadi kan kurangnya banyak sekali (jumlah dokter spesialis di Indonesia). Nah, itu sebabnya kenapa kita mau bikin Hospital Based," kata Menkes Budi kepada wartawan usai menghadiri Konferensi Kerja Nasional Himpunan Bedah Toraks dan Kardiovaskular Indonesia (HBTKVI) 2025 bertema "Menuju Keberlanjutan Transformasi Bidang Bedah Toraks, Kardiak, dan Vaskular Nasional" di Jakarta, Minggu 16 Februari 2025. Saat ini, kata Menkes Budi, Indonesia masih dihadapkan pada persoalan kekurangan dokter spesialis, seperti dokter bedah toraks dan kardiovaskular. Dokter bedah toraks dan kardiovaskular merupakan dokter spesialis yang menangani penyakit di organ dalam rongga dada, terutama jantung dan paru-paru. Dokter spesialis ini juga memiliki keahlian dalam mendiagnosis, memberikan obat, hingga melakukan penanganan dengan cara operasi. BACA JUGA:Wamen PU: PDAM Terapkan Alternatif Pembiayaan Tingkatkan Layanan Air BACA JUGA:BEI: Ada 19 Perusahaan Beraset Jumbo Antre IPO di Pasar Modal RI "Jadi saya mohon pengertiannya, yuk kita perbanyak orangnya, turunin ilmunya, sebarkan ilmunya. Tidak usah khawatir bahwa nanti akan kehabisan pasien," ujarnya. Sebelumnya, Budi telah mengatakan bahwa PPDS Berbasis Rumah Sakit Pendidikan Penyelenggara Utama akan memprioritaskan dokter-dokter putra daerah sebagai peserta pendidikan dokter spesialis di rumah sakit pendidikan. "Nanti pemenuhan dokter spesialis ke seluruh daerah akan dilakukan bersama-sama, baik pendidikan melalui universitas maupun pendidikan yang berbasis rumah sakit," katanya. Setidaknya, terdapat enam rumah sakit pendidikan yang dimaksud yakni RS Mata Cicendo, RS Ortopedi Soeharso, RS Pusat Otak Nasional (PON), RS Kanker Dharmais, RSAB Harapan Kita, dan RSJPD Harapan Kita. BACA JUGA:Mualamat Siapkan Program Literasi Keuangan Syariah Saat Ramadhan BACA JUGA:Wamen Aminuddin Pastikan BUMN Farmasi Dukung Cek Kesehatan Gratis Dengan menjalankan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RSP, kata Menkes Budi, diharapkan Indonesia bisa mempersingkat pemenuhan kebutuhan dokter spesialis dari 10 tahun menjadi sekitar lima tahun.Menkes: PPDS "Hospital Based" Atasi Persoalan Krisis Dokter Spesialis
Minggu 16-02-2025,17:58 WIB
Editor : Dede Sandi Mulyadi
Kategori :
Terkait
Kamis 20-02-2025,19:00 WIB
Dedi Ajak Ganti Karangan Bunga jadi Benih Padi Sebagai Ucapan Selamat
Rabu 19-02-2025,19:23 WIB
Efisiensi untuk Dukung MBG, Herman: Investasi SDM untuk Indonesia Emas 2045
Rabu 19-02-2025,07:00 WIB
3 Metode Untuk Mengatasi GTM Pada Anak Baru Mulai MPASI
Selasa 18-02-2025,16:45 WIB
Menteri PU: Sektor Pendidikan Tetap Menjadi Prioritas Pemerintah
Minggu 16-02-2025,19:00 WIB
Kemenag Segera Implementasikan Kurikulum Cinta Demi Cegah Diskriminasi
Terpopuler
Kamis 20-02-2025,18:00 WIB
HMI Cabang Cianjur Siap Kawal 100 Hari Pertama Kerja Wahyu-Ramzi
Kamis 20-02-2025,19:30 WIB
Hendak ke Rumah Mertua, Seorang Ibu di Cianjur Selatan Melahirkan di SPBU
Kamis 20-02-2025,18:33 WIB
CSB Harap Wahyu-Ramzi Kawal Proses Pemekaran Cianjur Selatan
Kamis 20-02-2025,20:00 WIB
Gubernur Dedi Mulyadi Prioritaskan Efisiensi Anggaran untuk Kebutuhan Rakyat
Kamis 20-02-2025,16:54 WIB
Resmi Dilantik, Mohammad Wahyu Ajak Warga Gotong Royong Bangun Kota Santri
Terkini
Kamis 20-02-2025,20:00 WIB
Gubernur Dedi Mulyadi Prioritaskan Efisiensi Anggaran untuk Kebutuhan Rakyat
Kamis 20-02-2025,19:30 WIB
Hendak ke Rumah Mertua, Seorang Ibu di Cianjur Selatan Melahirkan di SPBU
Kamis 20-02-2025,19:00 WIB
Dedi Ajak Ganti Karangan Bunga jadi Benih Padi Sebagai Ucapan Selamat
Kamis 20-02-2025,18:33 WIB
CSB Harap Wahyu-Ramzi Kawal Proses Pemekaran Cianjur Selatan
Kamis 20-02-2025,18:00 WIB