KPAI Minta Tingkatkan Fasilitas Ramah Anak Saat Periode Mudik Lebaran

Tangkapan layar - Ketua KPAI Ai Maryati Solihah (panel kiri) dan Wakil Ketua KPAI Jasra Putra dalam konferensi pers daring diikuti dari Jakarta, Kamsi (27/3/2025) (Foto: ANTARA)--
JAKARTA,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta peningkatan fasilitas ramah anak di berbagai lokasi transit serta pengawasan ketat kapasitas penumpang untuk memastikan kegiatan mudik yang ramah anak.
Wakil Ketua KPAI Jasra Putra, menjelaskan pihaknya menyoroti pentingnya keselamatan dan kenyamanan anak dalam periode mudik, mengingat 146,48 juta orang diperkirakan akan kembali ke kampung halaman saat libur Lebaran 2025.
"Kita menemukan efisiensi anggaran berdampak pada penyiapan SDM dan fasilitasi pojok ramah anak yang belum terfasilitasi di terminal, stasiun dan posko mudik," kata Jasra dalam konferensi pers daring yang diikuti dari Jakarta, Kamis 27 Maret 2025.
Dalam pengawasan awal di periode mudik tahun ini, pihaknya juga menemukan beberapa stasiun dan terminal belum memiliki ruang laktasi serta fasilitas kesehatan yang representatif dan mudah dijangkau oleh ibu dan anak.
BACA JUGA:Polri: Usul SKCK Dihapus jadi Masukan Bagi Kepolisian
BACA JUGA:H-9 Lebaran, 169.801 Ribu Kendaraan Lintasi Ruas Tol Tangerang-Merak
KPAI juga menemukan belum banyak papan atau pengumuman imbauan mudik ramah anak ditambah masih ada terminal yang belum bebas dari paparan asap rokok.
Temuan itu setelah anggota komisioner KPAI melakukan tinjauan ke sejumlah titik, termasuk Stasiun Gambir dan Senen, Terminal Kampung Rambutan di Jakarta, Terminal Jatijajar di Depok, Stasiun Tugu di Yogyakarta serta sejumlah rest area di jalan tol.
Untuk itu, pihaknya memberikan rekomendasi kepada Kementerian Perhubungan, Kepolisian RI, pemerintah daerah, instansi lain serta masyarakat untuk memberikan perhatian terhadap penyediaan transportasi yang layak, aman dan ramah anak, serta awak transportasi dalam kondisi prima.
"Peningkatan fasilitas ramah anak di tempat transit, termasuk ruang bermain, ruang laktasi dan toilet bersih. Yang keempat, pengawasan ketat terhadap kapasitas penumpang untuk mencegah terjadi overcapacity," jelasnya.
BACA JUGA:Dewan Pers Kuatkan Mekanisme Pelindungan Bagi Jurnalis dan Media Massa
BACA JUGA:Idul Fitri Diprediksi Jatuh Pada 31 Maret 2025
Pihaknya juga meminta agar dilakukan penyebaran informasi pencegahan kekerasan seksual selama perjalanan, peningkatan perlindungan anak lewat edukasi petugas dan pemasangan CCTV serta surat edaran, penyediaan pos pengaduan di titik strategis, dan sosialisasi peringatan cuaca dari BMKG serta daerah rawan kecelakaan.
"Mengimbau orang tua untuk mempersiapkan kebutuhan anak selama perjalanan agar lebih nyaman dan aman," kata Jasra Putra.
Sumber: antara