CIANJUR, CIANJUREKSPRES, DISWAY.ID - Warga yang tinggal di kawasan pusat gempa di Kampung Rawacina, RT 01/RW 16, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, mengaku masih menyimpan trauma mendalam, meski tragedi gempa bumi dahsyat itu sudah berlalu hampir tiga tahun.
Cucu Hasanah (52), salah seorang warga, mengatakan rasa takut masih sering muncul setiap kali terjadi gempa yang skalanya kecil.
“Saya merasa trauma, padahal sudah hampir tiga tahun yang lalu kejadian gempa itu. Terus kemarin juga sempat ada gempa, saya langsung reflek lari keluar karena takut, cemas, gemeter. Keinget terus kejadian waktu itu,” katanya, Selasa 17 Juni 2025.
Menurutnya, bantuan dari pemerintah untuk warga terdampak sudah diterima seluruhnya, namun perasaan takut tetap membekas.
BACA JUGA:Tanaman Padi Diserang Hama Wereng, Petani Cianjur Terancam Gagal Panen
BACA JUGA:UHC Cianjur di Ujung Tanduk Setelah Kemensos RI Coret 126.010 BPJS PBI
“Bantuan dari pemerintah sudah cair semua. Tapi tetap aja kalau ada gempa lagi suka kaget, ya trauma itu masih ada. Kita berdoa aja semoga kejadian itu gak terulang lagi di Cianjur,” harap Cucu.
Hal serupa diungkapkan Baden (55), Ia mengaku sempat mengalami trauma serupa. Namun rasa takut itu perlahan mulai mereda berkat rutinitas sehari-hari sebagai petani yang membuatnya lebih fokus pada pekerjaan.
“Dulu saya juga trauma banget pas tiga bulan sampai 4 bulan setelah kejadian lah. Tapi sekarang udah mulai berkurang. Soalnya tiap hari sibuk kerja di sawah, jadi pikiran nggak ke situ terus,” ungkapnya.(Cr1)