UHC Cianjur di Ujung Tanduk Setelah Kemensos RI Coret 126.010 BPJS PBI
Kartu BPJS--
CIANJUR,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Raihan Universal Health Coverage (UHC) untuk Kabupaten Cianjur di ujung tanduk setelah Kementerian Sosial (Kemensos) RI mencoret 126.010 orang dari daftar penerima bantuan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JK).
Hal itu diungkapkan anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Cianjur dari Fraksi Partai NasDem, Rustam Efendi saat ditemui Cianjur Ekspres, Senin 16 Juni 2025.
"Pemerintah daerah telah mengupayakan penambahan penerima sebanyak 320 ribu orang untuk meningkatkan persentase peserta 95 persen warga yang aktif BPJS. kalau itu tercapai, baru Cianjur mencapai status UHC Prioritas atau non-cut off," kata Rustam mengungkapkan.
Namun, rencana perolehan UHC pada Juli 2025 nanti, terancam sirna setelah Kemensos RI melakukan verifikasi di lapangan (ground checking) selama dua bulan ke belakang, juga proses migrasi sistem data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) ke data tunggal sosial ekonomi (DTSE).
BACA JUGA:5 Orang di Cianjur Meregang Nyawa Usai Tenggak Miras Oplosan
BACA JUGA:Didominasi Usaha Pangan, Jumlah Total UMKM di Kabupaten Cianjur Capai 60 Ribu
"Kemensos RI ternyata menyeleksi 126.010 peserta BPJS yang tadinya penerima PBI JK, tercoret dari daftar. Artinya, kendati kita menambah 320 ribu peserta, persentase 95 persen tidak akan tercapai," jelasnya.
Sehingga, pemerintah harus bertanggung jawab untuk jaminan kesehatan dari 126.010 orang tersebut agar UHC Prioritas bisa tercapai.
Dari sisi anggaran, jika Kemensos RI tidak ada mengurangi peserta penerima BPJS PBI JK di Cianjur, maka pada Juli 2025 nanti, pemerintah hanya perlu menggelontorkan Rp4,6 miliar untuk 320 ribu peserta tambahan di APBD perubahan.
"Tapi karena ada pencoretan 126.010 orang, dan kalau menargetkan capaian UHC di Agustus 2026, diperkirakan pemerintah harus menambah anggaran sampai Rp9 miliar," jelasnya.
BACA JUGA:Rusak, KDM Minta Jalur Penghubung Cianjur-Sukabumi Segera Diperbaiki
BACA JUGA:Dua Jemaah Haji Asal Cianjur Wafat di Tanah Suci
Selain itu, masalah lain pun muncul dari penambahan penduduk Cianjur yang begitu pesat di Cianjur, karena kurang lebih terdapat 40 ribu anak yang lahir pada Mei 2025. Menyebabkan persentase peserta BPI JK turun secara otomatis.
"Saat rapat dengan BPJS dan Dinas Kesehatan pada April 2025 lalu, persentase peserta sudah 97 persen. Tapi saat rapat lagi di Mei 2025, ternyata menurun jadi 95 persen, dan saat ini ada di angka 60 persen," jelasnya.
Sumber:
