Merdeka Pendidikan: Mimpi Panjang yang Mulai Nyata

Kamis 14-08-2025,10:30 WIB
Editor : Dede Sandi Mulyadi

"Merdeka Pendidikan ini bukan hanya akses terhadap pendidikan, tapi Pak Prabowo itu memikirkan. Ini ada 3 program. Sekolah Rakyat, Sekolah Garuda, Sekolah Garuda Transformasi, tambah lagi sekarang Revitalisasi Sekolah-Sekolah," ungkapnya.

BACA JUGA:FGD Pemulihan Nama Baik Ir. Sukarno sebagai Tokoh Proklamator Kemerdekaan Bangsa Indonesia

BACA JUGA:Upacara Hari Proklamasi Kemerdekaan RI di IKN, Pakibraka Tingkat Pusat Terbagi Dua Tim

Sekolah Rakyat jadi tombaknya. Targetnya jelas: memutus rantai kemiskinan di keluarga-keluarga desil 1 dan 2. Konsepnya full boarding school--asrama penuh. Negara mengambil alih peran sebagai orang tua kedua. 

Tidak mudah, kata Rino, membujuk orang tua melepas anaknya tinggal di sekolah. Tapi mereka paham: ini investasi masa depan.

Di NTT, di Jabodetabek, lebih dari 100 titik sudah berjalan. Ada yang menampung 100 siswa, ada yang 1.000. Idealnya? Seperti best practice di luar negeri: satu sekolah bisa 10 ribu siswa. 

Lengkap dengan lapangan sepak bola, lapangan tenis, fasilitas olahraga dan seni. Karena, kata Rino, "Anak-anak kita nggak semua jago matematika. Mungkin bakatnya bola, musik, atau sains. Semua harus difasilitasi," urainya.

BACA JUGA:Gebyar Lomba Kemerdekaan Kesbangpol Cianjur, Pererat Rasa kekeluargaan

BACA JUGA:Rayakan Hari Kemerdekaan, BRI Resmikan Menara BRILian Berkonsep Green dan Smart Building

Lalu ada Sekolah Garuda.

Ini untuk anak-anak bertalenta tinggi di bidang STEM--yang dibina dengan kurikulum internasional supaya bisa masuk ke universitas top dunia. Standarnya ketat. Bukan cuma lulus pintar, tapi siap bersaing di level global.

Rino menuturkan, visi Prabowo itubsudah tertulis dalam 16 buku sejak 2004. Kini, buku-buku tersebut dijalankan. Termasuk menyiapkan industri dalam negeri.

Dari mineral langka, energi, sampai pangan—agar saat anak-anak top itu pulang, mereka punya tempat untuk mengabdi. Bedanya dengan program wajib belajar dulu?"Integrasi," jawabnya.

Kalau dulu gratis sekolah, tapi anak di pelosok tak bisa datang karena jarak. Sekarang, negara siapkan asrama. Negara hadir, sampai ke desil 0.

BACA JUGA:Polisi Hentikan Dugaan Kasus Penggelapan Dalam Jabatan Terhadap Nany Widjaja

BACA JUGA:Tabloid Nyata vs Jawapos: Pertarungan Kepemilikan di Pengadilan Negeri Surabaya

Kategori :