PULUHAN tahun warga Desa Sukamulya dan Wanasari, Kecamatan Naringgul, tidak memiliki akses jembatan untuk roda empat sehingga ekonomi warga dari dua desa tersebut pun tersendat. Tutang (40) warga Desa Sukamulya, mengatakan, untuk menjual hasil bumi warga setempat harus menuruni sungai Cigadung karena tidak ada jembatan yang bisa dilewati oleh mobil. "Jembatan penghubung hanya bisa dilewati motor. Jadi kalau yang pake mobil harus turun ke sungai mau gak mau," kata dia, Rabu (10/11). Mereka khawatir, ketika mobil melewati sungai, bisa saja banjir bandang datang secara tiba-tiba yang dapat membahayakan keselamatan. "Kita khawatir. Apalagi sekarang musim hujan, bisa saja pas melewati sungai itu tiba-tiba meluap bahkan banjir bandang," kata dia. Sementara itu, Kepala Desa Wanasari, Kecamatan Naringgul Upid Saripudin, menjelaskan, sungai dengan lebar sekitar 25 meter tersebut sudah puluhan tahun tidak memiliki jembatan yang bisa dilalui kendaraan roda empat. "Sudah lama. Sungai ini penghubung satu-satu nya antara Desa Wanasari dan Sukamulya. Tapi sayang tidak ada jembatan untuk mobil," katanya. Menurutnya, pihak desa bisa saja membangun jembatan tersebut dengan menggunakan Dana Desa (DD). Namun karena statusnya jalan kabupaten sehingga hal itu tidak bisa dilakukan. "Bisa saja kita anggarkan dari DD, tapi statusnya masuk jalan kabupaten. Jadi gak bisa oleh desa," kata dia. Dia berharap, Pemkab Cianjur bisa membangun jembatan yang menjadi akses utama demi membangunkan roda perekonomoan dari dua desa tersebut. "Kami atas nama warga Desa Warnasari berharap pemrintah bisa membangun jembatan untuk mobil. Sehingga ekonomi bisa lancar. Karena selama ini dampak tidak adanya jembatan ekonomi warga terpuruk," pungkasnyan. (mg1/sri)
Menantang Maut Demi Bisa Melintas
Kamis 11-11-2021,01:14 WIB
Editor : cianjur
Kategori :