Soal Program Pemberdayaan 10 ribu UMKM, Begini Tanggapan Komisi B DPRD Cianjur

Selasa 22-03-2022,02:01 WIB
Editor : cianjur

Cianjurekspres.net - Pemerintah Kabupaten Cianjur saat ini sedang gencar-gencarnya mendorong sektor ekonomi untuk pulih kembali, salah satunya melalui Program Pemberdayaan 10 ribu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Namun, Komisi B DPRD Kabupaten Cianjur, mengkhawatirkan program tersebut selesai dengan pemberian modal dan pelatihan saja, tanpa adanya pembinaan lebih lanjut. Baca Juga: Minta Pemkab Segera Realisasikan Sirkuit Baru, Ketua IMI Cianjur: Janji Politik yang Harus Ditepati "Saya mengkhawatirkan ini hanya program di kasih modal Rp1 juta, di kasih pelatihan, selesai," kata Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Cianjur, Sinta Dewi Yuniarti kepada Cianjur Ekspres belum lama ini. Dirinya memaklumi, jika ada keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) dari pihak dinas. Hanya saja, kata Sinta, harus dibuat sistem agar nantinya program pemberdayaan UMKM tidak hanya selesai di pemberian modal dan pelatihan saja. Baca Juga: Komisi B Soroti IPM Cianjur yang Masih Terendah di Jabar "Apakah menggandeng swasta, apakah menggandeng misalkan Karang Taruna atau pun lembaga-lembaga yang memang mempunyai konsern terhadap pembinaan UMKM dan sebagainya," ujarnya. Saat ditanya apakah program pemberdayaan 10 ribu UMKM tersebut efektif? "Efektivitas atau tidaknya kita masih belum tahu, karena kan kita harus mengujinya ketika program itu dilaksanakan, mungkin tahun depannya. Tetapi kalau saya lihat sampai hari ini yang saya ketahui program 10 ribu UMKM itu bertahap setiap tahun ada 2000 (UMKM, red)," papar Sinta. Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut, kembali mempertanyakan apakah dengan adanya program tersebut UMKM benar-benar secara masif dibantu untuk meningkatkan ekonomi. "Ataukah hanya sekedar punten (baca: maaf, red) pelatihan biasa di kasih ongkos kemudian pulang. Atau punteun-punteun (baca: maaf-maaf, red), juga hanya sekedar dikasih bantuan modal misalkan Rp1 juta, tapi sesudah itu apakah akan (ada, red) pembinaan secara follow up yang berkelanjutan," kata Sinta. "Karena kalau yang sudah-sudah, jangankan dinas yang mengadakan, lembaga training apapun yang hebat pun, ketika mengadakan (pelatihan, red) cuma sekali tanpa dilakukan follow up untuk pembinaan, usahanya tidak akan meningkat," imbuhnya. Sinta berharap, dinas terkait benar-benar melakukan follow up terus secara berkelanjutan. "Dari 2000 (UMKM, red) itu, kalau memungkinan setengahnya, 1000 atau katakanlah 500 itu dilakukan pembinaan. Sistemnya tolong dibikin secara baik, artinya secara efektif juga. Minimal omsetnya naik dua kali lipat pasti sudah luar biasa untuk sumbangan ekonomi Cianjur," tegasnya. Sementara itu, Kepala Diskoperdagin Kabupaten Cianjur, Tohari Sastra, menegaskan, nantinya program pemberdayaan 10 ribu UMKM terus berlanjut dengan melakukan pendampingan dan pembinaan setelah mengikuti pelatihan. "Kita kan punya para pendamping UMKM, kemudian ada konsultan di PLUT (Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah). Salah satu tugasnya nanti setelah ada pelatihan akan terus dipantai oleh mereka perkembangannya," katanya kepada Cianjur Ekspres, Senin (21/3). Dijelaskannya, program pemberdayaan 10 ribu UMKM tersebut minimal per tahun 2000 UMKM. "Nanti tahun depannya ganti lagi, bukan yang itu. Tapi 2000 (UMKM, red) yang sudah dilatih dan dibina, apakah perkembangannya maju atau mundur. jadi ada follow up-nya dari para pendamping dan konsultan dari PLUT," kata Tohari. Skemanya, ungkap Tohari, terdapat lima orang konsultan dari PLUT KUMKM. Lalu ada delapan pendamping di Diskoperdagin yang nantinya masing-masing membawahi empat kecamatan. "Kemudian di masing-masing kecamatan ada fasilitator UMKM, berarti ada 32 fasilitator. Mudah-mudahan kedepannya kita juga akan mencoba untuk merekrut per desa nanti jadi penggerak UMKM," bebernya. Disisi lain, Diskoperdagin Cianjur juga memiliki aplikasi Sistem Manajemen Data UMKM Terpadu (SIMADU) untuk melihat perkembangan UMKM tersebut. "Baik itu masalah kemajuannya, kemudian masalah omsetnya, perizinannya. Yang asalnya mungkin izinnya kurang lengkap, mudah-mudahan nanti setelah ada pembinaan izinnya bisa lengkap, omsetnya bisa naik, nanti kelihatan melalui aplikasi SIMADU," tandas Tohari.(hyt)

Tags :
Kategori :

Terkait