Banner Disway Award 2025

Kasus Narkoba di Cianjur Naik 5 Hingga 10 Persen

Kasus Narkoba di Cianjur Naik 5 Hingga 10 Persen

Kepala BNN Kabupaten Cianjur, Muchamat Affan Eko Budi Santoso. (Foto: Mochammad Nursidin/CIANJUR EKSPRES)--

CIANJUR,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Cianjur mencatat adanya peningkatan kasus penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di wilayah Cianjur. 

Kenaikan diperkirakan mencapai 5 hingga 10 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Kepala BNNK Cianjur, Muchamat Affan Eko Budi Santoso, mengatakan peredaran narkotika di Cianjur masih didominasi oleh obat-obatan keras dan terlarang. 

Menjelang Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) yang diperingati setiap 26 Juni, pihaknya berencana mengadakan seminar dan diskusi publik bekerja sama dengan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

BACA JUGA:3 Tahun Berlalu, Korban Gempa Cianjur Masih Melawan Trauma

BACA JUGA:Tanaman Padi Diserang Hama Wereng, Petani Cianjur Terancam Gagal Panen

“Ini bentuk keprihatinan kami. Narkotika dan penyalahgunaan obat-obatan harus menjadi perhatian serius. Kita akan hadirkan narasumber yang kompeten dalam forum tersebut untuk mengulas kondisi di Cianjur," katanya kepada Cianjur Ekspres, Rabu 18 Juni 2025.

BNNK Cianjur juga terus menggencarkan sosialisasi tentang bahaya narkoba ke berbagai kalangan, mulai dari sekolah, kampus, hingga instansi pemerintah.

“Kita tidak boleh kendor. Edukasi tetap kami lakukan ke semua lapisan masyarakat,” ujar Affan.

Selain upaya sosialisasi, BNNK juga memperkuat kerja jaringan intelijen untuk mengungkap peredaran dan sindikat narkotika yang lebih besar. Koordinasi dilakukan dengan BNN Provinsi Jawa Barat, serta lembaga penegak hukum lainnya termasuk TNI dan Polri.

BACA JUGA:UHC Cianjur di Ujung Tanduk Setelah Kemensos RI Coret 126.010 BPJS PBI

BACA JUGA:5 Orang di Cianjur Meregang Nyawa Usai Tenggak Miras Oplosan

“Cianjur ini wilayah perlintasan antara Bogor, Bandung Barat, dan Garut. Kami saling berbagi data intelijen dengan BNNK di wilayah sekitar dan pusat, untuk antisipasi dan penindakan di jalur masuk,” jelasnya.

Affan mengungkapkan bahwa data resmi dan detail mengenai peningkatan kasus akan dirilis dalam waktu dekat. Namun, di menegaskan bahwa tren penyalahgunaan obat-obatan keras merupakan tantangan terbesar saat ini.

Sumber: