Dihadapan Para Potensi Pencarian, Unit Siaga SAR Cianjur Paparkan Materi Water Rescue
Anggota Unit Siaga SAR Kabupaten Cianjur, Dedi S saat memberikan materi di depan para calon potensi SAR di kantornya, Desa Maleber, Kecamatan Karangtengah, Rabu (17/6). (Foto: Rikzan RA/CIANJUR EKSPRES)--
CIANJUR,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Para calon potensi pencarian dan penyelamatan (SAR) menerima materi tentang pedoman keselamatan di air (Water Rescue) dari Unit Siaga SAR Kabupaten Cianjur, di Desa Maleber, Kecamatan Karangtengah, Rabu (17/6).
Anggota Unit Siaga SAR Kabupaten Cianjur, Dedi S mengungkapkan beberapa dasar dalam proses penyelamatan terhadap korban tenggelam. Lantaran, dari data Badan SAR Nasional (Basarnas), tenggelam menjadi kasus yang paling banyak terjadi di Jawa Barat.
"Dalam waktu lima tahun terakhir, kasus tenggelam menjadi yang paling terjadi di Jawa Barat, mau itu di danau, sungai, maupun laut," ujar Dedi saat memberikan materi.
Menurutnya, ada dua kemampuan dasar yang harus dimiliki penyelamat pertama dalam Water Rescue, yakni berenang dan pengetahuan dan kemampuan menggunakan alat apung.
BACA JUGA:Kasus Narkoba di Cianjur Naik 5 Hingga 10 Persen
BACA JUGA:425 Jemaah Haji Kloter JKS 13 Cianjur Tiba dengan Selamat
"Kalau memiliki kemampuan untuk berenang, ada beberapa hal yang harus diketahui, yakni menjaga jarak dengan korban, dan menyerahkan alat apung tipe IV yang tidak terpasang dengan tubuh, seperti ring boy atau turbo boy," ujar Dedi.
Penyelamatan dalam praktik Water Rescue, harus dilakukan dengan cepat. Pasalnya, golden time bagi korban tenggelam hanya lima sampai 7 menit. Setelahnya, saat kehabisan stamina dan tak bergerak, korban perlahan-lahan akan tenggelam.
"Namun, saat menyelamatkan orang yang tenggelam, harus menjaga jarak. Hindari mendekati korban karena dia dalam keadaan panik, sehingga saat korban meraih penyelamat, dia akan mendorongnya agar kepalanya tetap di atas permukaan air, itu malah akan membahayakan kedua belah pihak," jelasnya.
Selain itu, saat menghadapi kedaruratan di air, penyelamat harus segera menolong jika mampu, bawa ke tempat aman.
BACA JUGA:3 Tahun Berlalu, Korban Gempa Cianjur Masih Melawan Trauma
BACA JUGA:Tanaman Padi Diserang Hama Wereng, Petani Cianjur Terancam Gagal Panen
"Kalau mampu, perhatikan fisik dan stamina. lalu, setelah berhasil menyelamatkan korban, pertahankan jalan nafas dengan napas bantuan dan RJP. Kemudian melaporkan ke penanggung jawab lokasi," kata Dedi.
Sementara, bagi penanggung jawab area khususnya di perairan, ada sejumlah hal yang harus diperhatikan, seperti orang bergerombol di jembatan, dermaga, dan kolam; lansia dan anak; orang yang terlalu gemuk; orang mabuk; dan orang yang belum mahir menggunakan alat di air.
Sumber:
