Pengamat: Tema Hari Jadi Cianjur ke-348 Hanya Bisa Diukur Melalui Program Kerja
Logo Hari Jadi Cianjur (HJC) ke-348--
CIANJUR,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Pengamat kebijakan publik dari Universitas Pasundan (Unpas) Bandung, Fahmy Iss Wahyudi mengatakan lima poin Panca Waluya dalam tema Hari Jadi Cianjur (HJC) ke-348 tahun hanya bisa diukur melalui program kerja Pemerintah Kabupaten Cianjur.
Lima poin tersebut, yakni Cageur atau sehat lahir dan batin; Bageur atau bermoral dan berhati baik; Bener atau jujur dan berintegritas; Pinter atau cerdas dan solutif; Singer atau cekatan dan terampil.
"Misalnya lima poin filosofi dalam HJC itu bisa terimplementasi terhadap rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) yang saat ini sedang digodok," kata Fahmy saat dihubungi Cianjur Ekspres pada Kamis, 10 Juli 2025.
Baginya, apa yang terjadi di masa depan dipengaruhi oleh kondisi saat ini. Setelah 100 hari kerja dan jelang HJC, belum ada capaian kerja dari pemerintah yang sifatnya akseleratif.
BACA JUGA:Peringatan Hari Jadi Cianjur ke-348 Angkat Tema
BACA JUGA:SBI Nilai Kinerja Pemkab Cianjur dalam Bidang Ketenagakerjaan Belum Optimal
"Saya kira ada kendala teknis, seperti dukungan anggaran, sehingga belum ada yang tampak greget dan akseleratif. Dari banyak aspek masih normatif dan doing business as usual saja. Maka untuk menunjukkan gebrakan, harus dimulai sejak hari ini, bahkan sejatinya dilakukan beberapa bulan ke belakang, pasca dilantik," ujarnya.
Berbagai indikator makro dalam peningkatan kinerja, belum menunjukkan hal yang signifikan.
Padahal, semuanya mengetahui jika Cianjur masih jadi yang terendah dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM), termasuk di dalamnya aspek pendidikan, ekonomi, dan lainnya.
"Pekerjaan rumahnya (PR) banyak untuk bisa mencapai target dalam Panca Waluya dalam dua sampai tiga tahun ke depan," ujar Wahyu.
BACA JUGA:Asep Ditemukan Tewas di Sisi Jalan Raya Bandung Cianjur
BACA JUGA:Kantor Imigrasi Kelas III Non TPI Cianjur Musnahkan Arsip Substantif Keimigrasian Tahun 2019
Melihat pengangkatan tema Panca Waluya, sekilas mirip dengan cara Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi yang selalu mengeluarkan kebijakan populis.
"Ini menjadi tren, terutama di Jabar. Banyak kepala daerah terinspirasi oleh Dedi Mulyadi sehingga sering kali memacak diri di depan kamera, berlomba-lomba menampilkan popularitas depan media sosial. Padahal semuanya harus dibarengi kerja-kerja yang jelas untuk pembangunan daerah masing-masing," tegasnya.
Sumber:
