Banner Disway Award 2025

Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Cianjur Gelar Audiensi di Pendopo, Korlap: Masyarakat Butuh Empati

Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Cianjur Gelar Audiensi di Pendopo, Korlap: Masyarakat Butuh Empati

Puluhan massa yang tergabung dari Aliansi Mahasiswa Masyarakat (AMMAR) Cianjur, menggelar audiensi dengan Bupati dan Wakil Bupati Cianjur, di Pendopo Cianjur, pada Rabu 10 September 2025.(Foto: CIANJUR EKSPRES/Akmal Esa Nugraha)--

CIANJUR,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Puluhan peserta dari Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Cianjur (AMMAR) menggelar audiensi di Pendopo Kabupaten Cianjur, Rabu 10 September 2025, pagi. 

Dalam pertemuan tersebut, massa menyampaikan tiga tuntutan utama, mulai dari desakan pembebasan tiga pelajar yang ditahan polisi, penyediaan fasilitas untuk pengemudi ojek online (ojol), hingga percepatan bantuan bagi korban pergeseran tanah di wilayah Cianjur selatan.

Korlap AMMAR, Adi Supriyadi, mengatakan pihaknya menuntut agar tiga pelajar yang ditahan Polres Cianjur segera dibebaskan. Ketiganya ditahan hampir sepekan atas laporan dugaan perusakan yang dilayangkan Sekretaris DPRD Cianjur (Sekwan).

“Alhamdulillah laporannya sudah dicabut. Kami meminta kepada pak Bupati agar tiga pelajar yang ditahan segera dibebaskan. Tiga pelajar tersebut berusia 17, 18, sampai 19 tahun, mereka ditahan sudah hampir satu minggu,” katanya.

BACA JUGA:Disdikpora Cianjur Akan Bina Siswa SMP Terlibat Aksi Unjuk Rasa

BACA JUGA:Sebanyak 17 Lampu Lalu Lintas Rusak Pasca Unjuk Rasa di Cianjur

Selain itu, massa juga menyoroti nasib para pengemudi ojek online (ojol) di Cianjur yang masih terbebani biaya parkir. Mereka meminta pemerintah daerah menghapus pungutan parkir agar penghasilan ojol tidak semakin tergerus.

“Bayangkan kalau dapat order Rp10 ribu, dipotong aplikasi, masih kena parkir Rp2 ribu. Itu memberatkan. Kami juga minta ada fasilitas khusus seperti tempat berteduh agar ojol lebih tertib lebih teroganisir,” ujar Adi.

Dia menambahkan, isu lain yang diangkat adalah keterlambatan bantuan untuk warga terdampak pergeseran tanah di Cianjur Selatan, seperti di Kadupandak dan Agrabinta. Menurutnya, sudah setahun lebih warga yang direlokasi ke rumah kontrakan tidak mendapatkan bantuan sepeser pun.

“Jumlah warga terdampak kurang lebih sekitar 3.600 orang. Mereka dijanjikan dana sewa rumah Rp600 ribu per bulan, tapi sampai sekarang belum turun. Tadi jawaban bupati hanya normatif, katanya ada dosa masa lalu dan dana harus dikembalikan dulu ke pusat. Padahal masyarakat butuh empati, bukan sekadar janji,” katanya.

BACA JUGA:Ribuan Buruh Cianjur Gelar Aksi Unjuk Rasa, Tuntut Tambahan UMSK Sebesar 7 Persen

BACA JUGA:Pintu Gerbang DPRD dan Pos Polisi di Cianjur Rusak Usai Demo Berujung Ricuh

Menanggapi hal itu, Bupati Cianjur, Mohammad Wahyu Ferdian, mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti seluruh aspirasi yang disampaikan tadi.

“Yang dibahas tadi, pertama soal permintaan ojol untuk parkir gratis, lokasi istirahat, bahkan bengkel subsidi. Kami akan koordinasi dengan Dinas Perhubungan dan para pengusaha kuliner, mungkin ada mekanisme khusus, misalnya bayar parkir satu kali untuk 24 jam,” katanya.

Sumber: