Banner Disway Award 2025

Marak Tawuran Pelajar, Disdikpora Tingkatkan Pengawasan di Cianjur Selatan

Marak Tawuran Pelajar, Disdikpora Tingkatkan Pengawasan di Cianjur Selatan

ILUSTRASI-Tawuran pelajar.(Pixabay)--

CIANJUR,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Fenomena tawuran pelajar kini merambah ke wilayah Cianjur Selatan dan membuat masyarakat resah. Jika sebelumnya aksi kekerasan antarremaja lebih sering terjadi di wilayah perkotaan Cianjur, kini kasus serupa mulai bermunculan di daerah selatan hingga memakan korban jiwa.

Pada Juli 2025, duel maut pelajar terjadi di Kecamatan Leles. Perkelahian satu lawan satu di atas Jembatan Parigi menewaskan seorang pelajar setelah terjatuh dari ketinggian sekitar 20 meter.

Peristiwa yang dipicu saling ejek di media sosial dan dorongan menunjukkan jati diri “jagoan” itu berujung pada penetapan 16 pelajar sebagai tersangka.

Tren serupa muncul kembali pada November 2025 di Kecamatan Cibinong, Cianjur Selatan. Rencana tawuran antarpelajar viral di media sosial setelah seorang siswa yang hendak mencegat lawan malah tertabrak sepeda motor.

BACA JUGA:Warga Gagalkan Aksi Tawuran Remaja di Tanggeung Cianjur

BACA JUGA:Rencana Tawuran Berakhir Petaka, Pelajar SMP di Cibinong Cianjur Alami Kecelakaan

Terbaru, pada Sabtu (6/12), sekelompok remaja di Kecamatan Tanggeung diduga akan melakukan aksi tawuran. Beruntung warga yang sedang ronda bergerak cepat sehingga aksi itu dapat dicegah, dan sejumlah pelajar diamankan ke Polsek Tanggeung.

Kepala Bidang SMP Disdikpora Cianjur, Helmi Halimudin, mengaku telah menerima laporan terkait insiden di Tanggeung. Menurutnya, maraknya tawuran di wilayah selatan dipicu minimnya pengawasan.

“Kalau di wilayah kota, patroli keamanan dan kepolisian cukup sering sehingga ruang gerak mereka lebih sempit. Berbeda dengan Cianjur Selatan, tren tawuran justru mengarah ke sana,” katanya.

Helmi menjelaskan bahwa sebagian besar pelaku yang terlibat merupakan pelajar SMP. Disdikpora telah berkoordinasi dengan para kepala sekolah di wilayah selatan untuk meningkatkan pengawasan melalui pemantauan aktivitas siswa di media sosial, termasuk grup yang berpotensi menjadi tempat janjian tawuran.

BACA JUGA:Polisi Gagalkan Tawuran Pelajar di Sukaluyu Cianjur, 7 Orang Diamankan

BACA JUGA:Disdikpora Cianjur Pastikan Pelajar Terlibat Tindak Kekerasan Dapat Pendampingan

Pihaknya juga mengingatkan sekolah agar memberikan pemahaman hukum kepada para siswa.

“Kejadian di Tanggeung berlangsung malam hari. Untung ada masyarakat yang sigap sehingga aksi bisa dicegah dan tidak ada korban jiwa,” ujarnya.

Untuk mencegah fenomena semakin berkembang, Disdikpora tengah mengkaji penambahan kuota pendidikan disiplin berbasis barak militer di wilayah selatan.

"Kemungkinan Program barak militer tersebut diharapkan mampu membentuk karakter siswa dan menekan potensi tindakan yang mengarah pada pelanggaran hukum," katanya.(Cr2)

Sumber: