Pertamina Lanjutkan Rehabilitasi Terumbu Karang di Banten

Pertamina Lanjutkan Rehabilitasi Terumbu Karang di Banten

--

BANTEN, CIANJUR EKSPRES - PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Tanjung Gerem melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) bekerja sama dengan Kelompok Konservasi Alam Bawah Laut Sukarame menjalankan kegiatan peresmian Program CSR Keanekaragaman Hayati Konservasi Alam Bawah Laut Sukarame berupa Rehabilitasi Terumbu Karang dengan Desain Rumah Ikan (Fish Apartement) pada Rabu (16/11) di Pantai Ketapang, Desa Sukarame, Kecamatan Carita, Pandeglang, BANTEN

Program rehabilitasi terumbu karang dengan desain rumah ikan (fish apartement) merupakan kelanjutan dari program transplantasi terumbu karang dan kebun anemon sebagai tempat perkembangbiakan ikan nemo yang telah dilaksanakan Fuel Terminal Tanjung Gerem sejak tiga tahun lalu. 

BACA JUGA:Pengurus Partai Demokrat Cianjur Periode 2022-2027 Dilantik Besok

Program di tahun 2022 ini fokus pada kelanjutan kegiatan rehabilitasi terumbu karang, pembuatan Fish Apartement dan keramba wisata untuk kegiatan wisata dan masyarakat nelayan. 

Peresmian bertempat di Pantai Ketapang, Carita, Pandeglang, Banten, ini turut dihadiri oleh Kepala Seksi Pengelolaan dan Pengendalian Laut, Pasir dan Pulau-Pulau Kecil Kantor Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Wilayah Selatan, R. Arif Budikusuma, Camat Carita, Marda, Kepala Desa Sukarame, Endang Tresnajaya, Kepala Loka PSPL Serang, Syarif Iwan Taruna Alkhadrie, Ketua Konservasi Alam Bawah Laut Sukarame, Arip, dan dihadiri kelompok masyarakat lain yang turut andil dalam mendukung kelangsungan program ini.

“Kami berterima kasih terhadap Pertamina atas dukungan dan bantuan program yang diberikan, kelompok Konservasi Alam Bawah Laut Sukarame ini satu-satunya kelompok yang masih konsisten menjalankan aktivitasnya,” ujar Kepala Seksi Pengelolaan dan Pengendalian Laut, Pasir dan Pulau-Pulau Kecil Kantor Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Wilayah Selatan, R. Arif Budikusuma.

BACA JUGA:Perkuat Rantai Pasok Industri Otomotif, BRI Salurkan Pembiayaan untuk IKM Lokal

Sementara itu, Fuel Terminal Manager Tanjung Gerem, Eri Wibowo, dalam sambutannya menyampaikan bahwa dalam menjalankan bisnisnya Pertamina selalu mengedepankan tanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan dan pengembangan masyarakat yang berkelanjutan sebagai bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Pertamina. 

“Fuel Terminal Tanjung Gerem senantiasa mendukung upaya pelestarian biota laut di wilayah ini khususnya bagi pengembangan budidaya anemon dan rehabilitasi terumbu karang karena memiliki peran penting dalam ekosistem laut sebagai media perkembangan biota dan menjadi habitat ikan-ikan,” ungkap Eri.

BACA JUGA:Aktivis Lingkungan Minta Kementerian ESDM Transparan Soal Proyek Geothermal di Gunung Gede Pangrango

“Selain itu, pada tahun ke-tiga kami memfokuskan dampak program terhadap perkembangan pariwisata dalam membantu kesejahteraan masyarakat sekitar dan nelayan melalui keramba apung serta paket wisata snorkling, diving, gathering, camping ground & tracking. Beberapa penghargaan sudah diraih oleh Desa Sukarame selama pelaksanaanprogram ini salah satunya menjadi salah satu dari 5 besar Desa Wisata dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada tahun 2021," kata Eri.

Area manager Communication Relations & CSR Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan dalam keterangannya menyampaikan bahwa program tersebut adalah sebagai bentuk kepedulian dan pelestarian alam terhadap lingkungan sekitar khususnya Fuel Terminal Tanjung Gerem. 

“Semoga program ini bisa terus berjalan secara berkelanjutan dengan harapan dapat terus berdampak bagi masyarakat sekitar Pantai Ketapang, Desa Sukarame, Carita, Pandeglang," ujar Eko.

Pelaksanaan program ini sejalan dengan komitmen Pertamina dalam implementasi Environmental, Social & Governance (ESG) untuk pertumbuhan berkelanjutan. Selain itu, kegiatan ini sejalan dengan capaian Sustainable Development Goals (SDG’s) tujuan 8 pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi, tujuan 13 penanganan perubahan iklim, dan tujuan 14 ekosistem laut.(*)

Sumber: