Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Stimulan Tahap 1 Bagi Korban Gempa Cianjur, Ini Contoh Rumah Anti Gempa

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Stimulan Tahap 1 Bagi Korban Gempa Cianjur, Ini Contoh Rumah Anti Gempa

Contoh rumah anti gempa type lainnya yang berada di Lapangan Tembak Batalyon Infanteri Raider 300/Brajawijaya seharga Rp50 juta.(Rikzan RA/Cianjur Ekspres)--

CIANJUR, CIANJUR EKSPRES - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) serahkan bantuan stimulan rumah tahap 1 pada 8.316 korban bencana gempa bumi di Lapangan Tembak Batalyon Infanteri Raider 300/Brajawijaya, Desa Sukataris, Kecamatan Karang Tengah, Cianjur, Kamis (7/12/2022).

Presiden Jokowi mengatakan, pihaknya juga telah menambah nilai bantuan stimulan menjadi Rp60 juta untuk rumah rusak berat, Rp30 juta untuk rumah rusak sedang dan Rp15 juta untuk rumah rusak ringan.

BACA JUGA:Nilai Bantuan Ditambah, Jokowi ke Korban Gempa Cianjur: Dipakai Perbaikan, Jangan Menjadi Sepeda Motor

"Tadi malam saya itung lagi, dan saya tanya ke Menteri Keuangan, ada uang atau tidak. Ternyata ada sedikit. Sehingga saya putuskan yang 50 jadi 60 juta, yang 25 jadi 30 juta dan yang 10 jadi 15 juta," ujar Presiden Joko Widodo dihadapan kurang lebih 4.000 perwakilan korban gempa.

Ia menegaskan, uang bantuan yang disampaikan harus betul-betul menjadi rumah hunian yang sesuai dengan kriteria anti-gempa dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

BACA JUGA:Pos Kecamatan PKS di Pacet Cianjur Bangun Toilet hingga Musala Darurat bagi Korban Gempa

Sehingga, untuk memastikan hal tersebut berjalan dengan baik, pengambilan uang bantuan dari Bank Mandiri, dicicil dengan pengambilan awal sebanyak 40 persen dari nilai bantuan.

"Jangan sampai uang bantuan tidak jadi rumah, tapi jadi sepeda motor. Seperti yang kerap kita temui di provinsi lain," kata dia.

BACA JUGA:Harga Tomat Melambung, Disusul Kol dan Sawi

Sementara diketahui, biaya satu unit rumah  yang dibangun oleh Kementerian PUPR di area relokasi Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku mencapai angka Rp150 juta per unit.

Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, ada dua type bangunan anti-gempa yang jadi rekomendasi Kementerian PUPR, yang pertama adalah type yang dibangun di Desa Sirnagalih seharga Rp150 juta, dan type lainnya yang berada di Lapangan Tembak Batalyon Infanteri Raider 300/Brajawijaya seharga Rp50 juta.

BACA JUGA:Pemkab Cianjur: Donasi Gempa Mencapai Rp14 Miliar, Sudah Terpakai Rp3,07 Miliar

"Rumah yang ambruk total harus dibangun dengan konstruksi tahan gempa. Ada dua kategori rumah, yang Rp50 juta ini pakai tiang besi, pakai hebel, atasnya pakai rangka baja dan spandek. Tanpa lantai keramik dan tanpa plafon," ujar Herman saat ditemui.

Ia mengatakan, pembangunan rumah type 36 tersebut dipastikan akan tuntas dengan dana Rp50 juta, apalagi dengan bantuan tambahan Rp10 juta seperti yang diungkapkan Presiden RI Joko Widodo.

Sumber: