Resolusi Bupati Herman Suherman di 2023: Cianjur Bangkit dan Pulih
Bupati Cianjur Herman Suherman.(Cianjurekspres)--
CIANJUR, CIANJUR EKSPRES - Bupati Cianjur Herman Suherman, mengungkapkan resolusi di 2023 Cianjur Bangkit dan Pulih usai serangkaian bencana menjelang akhir 2022, dari banjir hingga gempa terjadi di September sampai Desember.
Dirinya pun berharap semua pihak berkolaborasi untuk mewujudkan hal tersebut. "Resolusi kita di 2023, Cianjur bangkit dan pulih. Saya harapkan semua pihak berkolaborasi untuk wujudkan itu," ujar Herman, Sabtu (31/12) malam.
BACA JUGA:Tingkat Hunian Hotel di Cianjur Saat Malam Tahun Baru Berkisar 70-80 Persen
Dirinya mengungkapkan, pada 23 September 2022 banjir bandang menerjang tiga kecamatan di wilayah Selatan. Ratusan rumah terendam banjir.
Tak sampai disitu, bencana serupa kembali menghantam Cianjur Selatan pada 5 November 2022, beberapa desa di Cidaun kembali terendam banjir.
"Akhir September dan awal November 2022 kita dilanda dua banjir bandang. Meski tidak ada korban jiwa, ratusan rumah terendam. Barang-barang berharga milik warga juga ada yang terseret arus," kata Herman.
BACA JUGA:Intip 3 Entrepreneur Muda Pemenang Pengusaha Muda Brilian 2022
Tidak berselang lama, lanjut Herman, Cianjur kembali terkena bencana. Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 5,6 melululantakkan puluhan ribu rumah di 16 kecamatan.
Akibatnya, ratusan ribu korban terdampak terpaksa mengungsi. Pemerintah mencatat 602 orang meninggal akibat bencana tersebut. Penyebabnya, Patahan aktif Cugenang.
"Pada November 2022 jadi bulan paling berduka untuk Cianjur. ratusan orang meninggal dunia. Ribuan orang kehilangan tempat tinggalnya karena Sesar Cugenang," ujar Herman via sambungan telepon.
BACA JUGA:Kurangi Beban Lalulintas di Kawasan Puncak, Polisi Tutup Total Jalan Cianjur-Bogor Pukul 20.00 WIB
Tidak lama kemudian, sambung Herman, pada 16 Desember 2022, banjir bandang kembali menerjang Cianjur Selatan. Enam desa di Kecamatan Sukanagara terendam air bercampur lumpur.
Akibat rentetan bencana yang menerjang Cianjur, kata Herman, pembangunan infrastruktur jadi terhenti. Semua perangkatnya diarahkan untuk fokus penanggulangan bencana.
Herman mengatakan, banyak kegiatan pemda yang tidak bisa terlaksana, dirinya bahkan melarang kegiatan seperti bimbingan teknis (bimtek). "Penyerapan anggaran 2022 hanya 80 persen. Saya larang dulu kegiatan bimtek, semua fokus penangangan bencana," jelasnya.
Sumber: