Bupati Minta LO Data Kebutuhan Korban Gempa Selama Ramadan

Bupati Minta LO Data Kebutuhan Korban Gempa Selama Ramadan

HUNTARA: Bupati Cianjur Herman Suherman saat menemui warga korban gempa yang tinggal di hunian sementara (huntara) Kampung Barukaso Wetan, Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang. (Herry Febriyanto/Cianjur Ekspres) --

CIANJUR, CIANJUREKSPRES - Pemerintah Kabupaten Cianjur berupaya untuk memenuhi kebutuhan warga korban gempa bumi selama Ramadan mendatang. 

Bupati Herman Suherman pun meminta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menjadi Liasion Officer (LO) atau penghubung di setiap desa dan kecamatan untuk mulai melakukan pendataan kebutuhan. 

BACA JUGA:Penerapan GCG Yang Kuat Antarkan BRI Jadi Top 3 Asean Corporate Governance Scored Card

"Saya memikirkan terutama untuk sahur dan buka. Saya sudah menekankan kepada LO-LO agar cepat di data dari sekarang kebutuhan untuk bulan puasa, juga kebutuhan untuk sarana ibadah," kata Herman kepada wartawan usai menghadiri kegiatan Cianjur Bangkit Bersama Rakyat di Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang, Selasa (31/1). 

Herman menegaskan, pada saat rapat dengan seluruh kepala dinas dirinya juga menugaskan para staf ahli untuk melihat kondisi di lapangan terkait sarana ibadah untuk salat tarawih. "Kalau ada yang belum kita siapkan, minimal dari tenda yang besar," katanya.  

Cianjur Bangkit Bersama Rakyat

Sementara itu dalam kegiatan Cianjur Bangkit Bersama Rakyat di Desa Sukamulya, Herman menekankan sosialisasi penanganan pascabencana alam terutama untuk pembangunan rumah hunian tetap rusak ringan, sedang dan berat yang ternyata masih ada masyarakat yang belum paham. 

BACA JUGA:Optimis Transformasi Digital Berjalan Sukses, BRI Terus Kembangkan Talenta IT dengan Cara Jitu

"Tadi (kemarin, red) alhamdulillah dengan adanya sosialisasi ini segala permasalahan kita tampung sehingga clean and clear, sehingga masyarakat tinggal siap untuk melaksanakan," ucapnya.

Herman menjelaskan, pihaknya menyampaikan bahwa kerusakan rumah sudah diumumkan dengan tiga kriteria yakni ringan, sedang dan berat. Dimana rusak ringan mendapatkan bantuan Rp15 juta, sedang Rp30 juta dan berat Rp60 juta. 

"(Rumah, red) yang rusak ringan dan sedang itu dilaksanakan langsung mandiri oleh masyarakat, tapi yang rusak berat itu kita tawarkan tiga opsi. Opsi yang pertama oleh mandiri dari masyarakat sendiri, kedua oleh aplikator dan yang ketiga oleh TNI," katanya. 

BACA JUGA:Cianjur Peringkat Pertama Penilaian Ombudsman dari 18 Kabupaten di Jabar

"Dan disini pemerintah tidak menekankan harus ke siapa, silahkan masyarakat bebas memilih, mau mandiri, mau aplikator, mau TNI. Tapi tentunya semuanya kita harus bangunan yang tahan gempa, sehingga apabila dikemudian hari ada gempa, masyarakat aman, rumahnya bisa bertahan," tambah Herman.

Sumber: