Bey Machmudin Imbau Nelayan Pesisir Selatan Jabar dari Sukabumi hingga Pangandaran Perhatikan Gelombang Tinggi

Bey Machmudin Imbau Nelayan Pesisir Selatan Jabar dari Sukabumi hingga Pangandaran Perhatikan Gelombang Tinggi

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin-(foto: jabarprov.go.id)-

CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID,BANDUNG - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin, mengimbau nelayan di pesisir selatan Jabar mulai dari Sukabumi hingga Pangandaran untuk memperhatikan gelombang tinggi yang terjadi saat ini.

Bey menekankan, keselamatan harus menjadi prioritas utama masyarakat ketika akan melaut, karenanya dia meminta masyarakat untuk menghindari titik rawan yang dapat tersapu gelombang laut.

BACA JUGA:Kecamatan Karangtengah Cianjur Terus Sosialisasikan Buang Sampah Tepat Waktu dan Dipilah ke Masyarakat

"Kalau ada gelombang besar seperti itu, jangan dulu berlayar dan sebagainya. Keselamatan yang utama," ujar Bey di Gedung Sate Bandung, Rabu 13 Maret 2024.

Menurutnya, pemerintah juga telah menyiapkan opsi penggantian pada barang milik masyarakat yang rusak akibat dari gelombang pasang di mana terjadi sejak kemarin.

"Terkait kerusakan, nanti ada opsi untuk penggantian. Kita pelajari dulu seperti apa, yang penting keselamatan dulu," katanya.

BACA JUGA:Bapenda Cianjur Lakukan Pengawasan Pajak Restoran Sore Hari Selama Ramadan

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas I Bandung memprediksi, gelombang tinggi yang terjadi di Jawa Barat bagian selatan masih akan terjadi hingga sedikitnya sampai Kamis (14/3).

Staf Data dan Informasi BMKG Bandung Yuni Yulianti menuturkan, gelombang tinggi yang terjadi di sepanjang Sukabumi bagian selatan hingga Pangandaran diakibatkan adanya pusat tekanan rendah di Samudera Hindia bagian selatan Pulau Jawa, sirkulasi siklon bagian utara Benua Australia dan konvergensi memanjang melewati Jabar.

"Itu menyebabkan kecepatan angin cukup kencang, lebih dari 40 kilometer/jam. Angin ini mempengaruhi ketinggian gelombang, khususnya di perairan selatan Jawa Barat, 2-5 meter. Puncak ketinggian gelombang diprediksi 12 Maret-14 Maret 2024. Menurun bertahap kembali normal," katanya.

Sumber: antara