Konflik di Timur Tengah Memanas, Rupiah Berpeluang Melemah

Konflik di Timur Tengah Memanas, Rupiah Berpeluang Melemah

ARSIP - Petugas menunjukan uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Selasa (3/1/2023). (Foto: ANTARA)--

CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID,JAKARTA - Konflik di Timur Tengah yang semakin memanas mempengaruhi nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Senin (22/4), sehingga berpeluang melemah.
 
"Rupiah masih berpeluang melemah hari ini terhadap dolar AS akibat masih memanasnya situasi konflik di Timur Tengah," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra kepada ANTARA di Jakarta, Senin 22 April 2024.
 
Ia menuturkan dengan adanya serangan drone ke Iran di pekan kemarin, pasar masih mewaspadai kemungkinan konflik membesar.
 
Kongres Amerika Serikat (AS) akhir pekan kemarin baru saja mengesahkan pemberian bantuan dalam jumlah besar untuk Ukraina, Israel dan Taiwan. Bantuan tersebut bisa saja dipandang pasar untuk memanaskan konflik.
 
Data neraca perdagangan Indonesia bulan Maret 2024 akan dirilis pagi hari ini . Menurut Ariston, bila neraca perdagangan surplus, mungkin bisa menahan pelemahan rupiah terhadap dolar AS.
 
Ia mengatakan potensi pelemahan rupiah ke arah Rp16.300 per dolar AS dengan potensi support di sekitar Rp16.200 per dolar AS.
 
Pada awal perdagangan Senin pagi, rupiah naik 45 poin atau 0,28 persen menjadi Rp16.215 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.260 per dolar AS.
 
 
 

 

Sumber: antara