Menparekraf: Platform FIFTY Perluas Akses Pembiayaan Teknologi Finansial Pelaku Parekraf

Menparekraf: Platform FIFTY Perluas Akses Pembiayaan Teknologi Finansial Pelaku Parekraf

Menparekraf, Sandiaga Salahudin Uno.(Kemenparekraf.go.id) --

CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, meluncurkan FIFTY (Fintech Financing for Tourism and Creative Economy) sebuah platform akses pembiayaan berbasis teknologi finansial yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif khususnya UMKM.

Sandiaga mengatakan, FIFTY adalah sebuah platform akses pembiayaan teknologi finansial baik dari P2P Lending maupun Securities/ Equity Crowdfunding yang telah berizin Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Platform ini ditujukan untuk membantu para pelaku usaha sektor pariwisata dan ekonomi kreatif agar lebih mudah mendapatkan pembiayaan melalui pelatihan dan pendampingan secara terstruktur dan masif agar usahanya bisa scale up dengan lebih pesat," katanya. 

BACA JUGA:Mendes PDTT Sebut BUMDesa Kelola Ekonomi Desa Hingga Rp3,06 Triliun Tiap Tahun

Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif memiliki kaitan yang sangat erat dengan UMKM. Sekitar 70 persen pelaku wisata dan ekonomi kreatif di Indonesia adalah UMKM. 

Namun dengan kontribusi UMKM yang sangat besar terhadap keberlangsungan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif juga ekonomi nasional, permodalan masih menjadi salah satu kendala bagi para UMKM untuk berkembang. 

Sebanyak 71 persen dari UMKM masih mengandalkan modal sendiri, sementara akses dari lembaga perbankan hanya sebesar 16 persen. 

"Hal ini menunjukkan bahwa akses pembiayaan yang terserap oleh UMKM masih minim, padahal sektor UMKM menyerap sekitar 97,3 persen dari total tenaga kerja nasional," kata Sandiaga. 

Untuk itu Kemenparekraf/Baparekraf melalui Direktorat Akses Pembiayaan Deputi Bidang Industri dan Investasi memperkenalkan FIFTY. 

Terlebih berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2023, tingkat penetrasi internet Indonesia menyentuh angka 79,5 persen. Meningkat 1,4 persen dibanding periode sebelumnya. 

BACA JUGA:Dinas Pendidikan Jabar Sediakan Kuota Khusus bagi Kecamatan yang Belum Miliki Sekolah Negeri

"Peluang ini bisa dioptimalkan sebagai momentum pemanfaatan transformasi digital bagi para UMKM dengan memperluas akses pembiayaan alternatif melalui platform teknologi finansial," kata Menparekraf Sandiaga. 

Industri perbankan dikatakan Menparekraf Sandiaga, memiliki berbagai isu yang membuat penetrasinya dalam melakukan pembiayaan terbatas. Hal ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh para financial technology untuk memecahkan sekat-sekat yang ada dan lebih bergerak cepat memberikan akses permodalan. 

"Harus dimaksimalkan pembiayaan alternatif ini, harus ada out of the box solution dari teman-teman fintech ini," ujar Sandiaga. 

Sumber: kemenparekraf.go.id