Hati-hati! Jalan Alternatif Sukaresmi Cianjur Berlubang dan Bergelombang

Hati-hati! Jalan Alternatif Sukaresmi Cianjur Berlubang dan Bergelombang

Jalan alternatif Sukaresmi yang menghubungkan Kecamatan Sukaresmi dan Kecamatan Cikalongkulon rusak parah hingga menghambat laju kendaraan. (Foto: Dede Sandi M/CIANJUR EKSPRES)--

CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Jalan alternatif Sukaresmi yang terletak diantara Desa Sukaresmi dan Desa Cikancana, Kecamatan Sukaresmi,rusak parah. sehingga rawan terjadi kecelakaan kendaraan baik roda dua maupun roda empat.

Jalan yang menghubungkan Kecamatan Sukaresmi dan Kecamatan Cikalongkulon tersebut berfungsi sebagai jalan alternatif menuju Jonggol Kabupaten Bogor, Kabupaten Purwakarta dan sekitarnya.

Berdasarkan penelusuran Cianjur Ekspres, kondisi badan jalan berlubang dan bergelombang. Apabila diguyur hujan badan yang berlubang tertutup genangan air karena kurang didukung sistem saluran air (drainase) yang baik.

BACA JUGA:Bapenda dan Kejaksaan Negeri Cianjur Teken MoU

Tidak hanya itu, jalan yang termasuk ke dalam jalan provinsi tersebut, tidak didukung lampu penerangan umum (JPU) sehingga dapat memicu kecelakaan di malam hari.

"Kalau kendaraan terperosok sering terjadi, terutama pengendara motor yang belum mengenal medan jalan," kata Ketua BPD Cikancana Ucu Supriyadi kepada Cianjur Ekspres beberapa waktu lalu.

Ucu menjelaskan, badan jalan yang rusak diperkirakan mencapai tiga kilometer, mulai dari Kampung Bakom Desa Cikancana sampai Terminal Mariwati Desa Mariwati. "Rusaknya sudah sekitar lima tahun lalu. Awalnya hanya beberapa meter, namun seiring waktu tingkat kerusakannya terus bertambah," jelasnya.

BACA JUGA:Awal Triwulan II, Realisasi Investasi Cianjur Capai Rp660 Miliar

Sebagai jalan alternatif Cipanas-Jonggol, kata Ucu, seharusnya jalan tersebut segera diperbaiki karena banyak dilintasi kendaraan roda dua dan empat, terutama ketika musim liburan tiba dan ketika arus lalu lintas di jalur Puncak-Bogor terjadi kemacetan.

"Yang jelas sangat menghambat aktivitas sehari-hari masyarakat seperti anak sekolah, para petani, dan lain-lain serta bisa menimbulkan kecelakaan," ungkapnya.

Sumber: