Pejudo Cipanas Wakili Indonesia di Southeast Judo Championship 2024

Pejudo Cipanas Wakili Indonesia di Southeast Judo Championship 2024

TURNAMEN: Pejudo asal Club Judo Ciloto (CJC) Cianjur, I Gede Aditya Ananta Wijaya (seragam putih) fokus berlatih untuk mewakili Indonesia dalam turnamen SAJC 2024 di kelas 100+.(Foto: RIKZAN RA/CIANJUREKSPRES)--

CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID,CIANJUR - Salah seorang pejudo asal Club Judo Ciloto (CJC) Cianjur, I Gede Aditya Ananta Wijaya menjadi perwakilan delegasi Indonesia dalam Turnamen Judo Asia Tenggara atau Southeast Asia Judo Championship (SAJC) 2024 di Bali pada 29 Mei hingga 3 Juni 2024.

Pelatih CJC Cianjur, Novi Julianti menyebutkan anak asuhnya yang masih duduk di bangku SMA itu akan bertarung melawan 10 perwakilan negara ASEAN lain di kelas 100+.

"Anak kita dari CJC ikut mewakili Indonesia dalam SAJC 2024 di kelas 100+. Dia menjadi satu-satunya putra Cianjur yang bergabung dengan atlit nasional se Indonesia dan sudah berangkat ke Bali dari tadi. Saat ini saya akan menyusul ke Bali sebagai pelatih," ungkap Novi saat dihubungi Cianjur Ekspres, Selasa 28 Mei 2024.

BACA JUGA:Polres Cianjur Bongkar Makam Korban Kasus Dugaan Malapraktik di Sindangbarang

Dipanggilnya Aditya sebagai perwakilan Indonesia oleh Pengurus Besar Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PB-PJSI) karena putra Cianjur itu sempat menjadi juara nasional di Kejurnas Judo Kasad Cup 2023 di kelas 100+.

"Untuk Aditya kita berikan target untuk bisa masuk lima besar. Tapi kalau bisa sampai raih juara itu akan jadi prestasi yang sangat membanggakan bagi Cianjur khususnya CJC," katanya.

Kata dia, pihaknya tak mendapatkan apresiasi apapun dari Pemerintah Kabupaten Cianjur, meskipun menjadi satu-satunya anak Cianjur yang mewakili Indonesia di kancah Asia Tenggara.

BACA JUGA:Shin Tae-yong Nilai Satu Grup Dengan Vietnam Tidak Timbulkan Beban

"Saya sudah bersurat ke Pemkab Cianjur dan Komite Olahraga Nasional (KONI) dengan meminta tolong pada Ketua DPRD Kabupaten Cianjur, Ganjar Ramadhan. Tapi ya tidak ada respon apapun, mungkin sibuk atau apa. Makanya ya kami berangkat saja langsung," kata Novi.

Akhirnya, dirinya pun harus menanggung biaya tiket, makan, dan akomodasi selama tiga hari tiga malam secara mandiri selama di Bali nanti.

"Kalau dihitung habisnya bisa sampai belasan juta. Tapi sebenarnya kami tidak meminta uang, kita butuh apresiasi dari pemerintah agar anak kami bisa makin bersemangat dan merasa dianggap oleh pemerintah," tandasnya.

Sumber: