Rayakan Pelepasan dan Kenaikan Kelas, MI di Cipanas Gelar Permainan Jajangkungan Hingga Sapintrong

Rayakan Pelepasan dan Kenaikan Kelas, MI di Cipanas Gelar Permainan Jajangkungan Hingga Sapintrong

Siswa siswi MI Raudlatul Ulum Cipanas tengah mempertontonkan permainan tradisional Sunda yakni sapintrong dalam acara kenaikan kelas dan perpisahan. (Foto: ISTIMEWA)--

CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Sejumlah permainan tradisional Sunda memeriahkan acara pelepasan dan kenaikan kelas yang digelar Madrasah Ibtidaiyah (MI) Raudlatul Ulum (RU) Desa Cipanas, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Kamis 20 Juni 2024.

Permainan tradisional anak-anak Sunda disamping sebagai bagian dari budaya Sunda juga memiliki fungsi sebagai wadah pembelajaran dalam pembangunan karakter bagi anak-anak.

Kepala MI Raudlatul Ulum, Anan Suprana, mengatakan, tema "Ngamumule Kaulinan Baheula" sengaja diangkat dalam acara pelepasan dan kenaikan kelas untuk menghidupkan kembali permainan tradisional Sunda dikalangan anak-anak.

BACA JUGA:Rumit, Ortu Siswa di Cianjur Kesulitan Saat PPDB Online

"Untuk menghidupkan kembali tradisi yang sarat dengan pesan moral," katanya kepada Cianjur Ekspres, Kamis 20 Juni 2024.

Menurut Anan, melestarikan dan memperkenalkan permainan tradisional Sunda penting dilakukan di tengah derasnya arus modernisasi yang serba digital.

"Tradisi kaulinan baheula (permainan tradisional) harus terus dilestarikan agar tidak punah dan tetap hidup karena tradisi kaulinan baheula sarat dengan makna dan filosofi," ujarnya.

BACA JUGA:Disdikpora Gelar PPDB Online 20 Juni 2024, SMPN 2 Cianjur: Persiapan Sudah Maksimal

Adapun permainan tradisional Sunda yang dimainkan siswa-siswi MI Raudlatul Ulum seperti jajangkungan atau egrang, oray-orayan, paciwit-ciwit lutung, maen kaleci, sondah, perepet jengkol, jaleuleu-ja, endog-endogan, hingga sapintrong.

"Ada beberapa jenis permainan tradisional Sunda yang sudah lama tidak dimainkan oleh anak, padahal permainan ini sarat dengan filosofi seperti perepet jengkol yang salah satu filosofinya adalah kerjasama tim," ujar Anan.

Oleh karenanya, lanjut Anan, menghidupkan kembali permainan tradisional Sunda wajib dilakukan agar tetap lestari di tengah-tengah kehidupan masyarakat saat ini.

BACA JUGA:SDN 1 Cipanas Menjadi Bangunan Cagar Budaya

"Mudah-mudahan dengan dikenalkannya kembali kaulinan barudak baheula (permainan tradisional anak zaman dulu) bisa menumbuhkan dan membangun rasa solidaritas, soliditas dan gotong royong, terutama dikalangan anak-anak," ungkapnya.

 

Sumber: