1.440 Jemaah Haji Asal Cianjur Telah Kembali, Lima Orang Meninggal Dunia

1.440 Jemaah Haji Asal Cianjur Telah Kembali, Lima Orang Meninggal Dunia

Sebanyak 1.440 jemaah haji asal Kabupaten Cianjur telah kembali ke Tanah Air, sementara lima orang meninggal dunia. (Foto: Dok/CIANJUR EKSPRES)--

CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggara Haji dan Umrah, Rain Fauzi mengatakan, dari 1.440 jemaah haji 2024, empat jemaah diantaranya meninggal dunia di tanah suci dan satu jemaah meninggal dunia saat tiba di Tanah Air.

Diketahui sebelumnya, dua jemaah haji Kloter JKS 22 meninggal di Mekkah, satu jemaah haji di kloter yang sama meninggal di Cianjur saat hendak pulang kampung.

"Proses kepulangan haji telah rampung pada Jumat, 19 Juli 2024 lalu dengan kepulangan 120 jemaah haji kloter gabungan. Namun kita mendapat kabar, dua jemaah Kloter 47 tertahan saat hendak pulang dari Tanah Suci karena sakit dan meninggal di sana," ujar Rian, Selasa 23 Juli 2024.

BACA JUGA:Jemaah Haji Kloter JKS-47 Tiba di Asrama Haji Kemenag Cianjur

Dua jemaah haji asal Cianjur tersebut yakni Aceng Jafar (60) dan Masrofah (66) yang sama-sama meninggal dunia pada Senin, 15 Juli 2024 lalu.

"Aceng Jafar belum diketahui alamat pastinya, meninggal di Mekkah, sementara Masrofah meninggal dunia di King Salman Hospital, Madinah. Alamatnya juga masih kita cari tahu," ujarnya.

Rian mengatakan, saat Kloter 47 akan pulang pada Minggu, 14 Juli 2024 lalu, Aceng Jafar tertahan di Mekkah karena sudah dirawat. Sedangkan Masrofah sudah bergeser ke Madinah, tiba-tiba jatuh sakit. Akhirnya kepulangan kedua pun tertahan.

BACA JUGA:Jemaah Haji Asal Kadupandak Cianjur Meninggal Dunia, Ini Penyebabnya

"Salah satunya meninggal karena respiratory failure atau gagal nafas. Tapi rata-rata jemaah yang sakit itu karena ada penyakit bawaan, di samping karena sudah lansia," ungkapnya.

Meskipun semua proses Haji 2024 sudah rampung semua, namun pihaknya berencana akan melakukan rapat evaluasi perjalanan haji.

"Rencananya kita akan laksanakan evaluasi. Di Indonesia yang paling banyak dikeluhkan itu tenda singgah yang ada di Mina. Itu akan jadi masukan Kementerian Agama (Kemenag) RI kepada Syarikah Haji di sana (Arab Saudi)," jelasnya.

Sumber: