KADIN Cianjur Datangkan Investor dari Korsel, Tertarik Investasi Penyiapan TPPAS

KADIN Cianjur Datangkan Investor dari Korsel, Tertarik Investasi Penyiapan TPPAS

Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kabupaten Cianjur mendatangkan investor dari Korea Selatan untuk melakukan pengolahan dan pengelolaan sampah di Cianjur, Rabu 4 September 2024. --

CIANJUR,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kabupaten Cianjur mendatangkan investor dari Korea Selatan untuk melakukan pengolahan dan pengelolaan sampah di Cianjur, Rabu 4 September 2024. 

Ketua Kadin Kabupaten Cianjur, Paeruzillah, mengungkapkan, para investor tersebut langsung melakukan audiensi bersama Asda 1 dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk mewakili Pemerintah Kabupaten Cianjur di Ruang Garuda Pendopo Cianjur.

“Investor ini sangat tertarik dengan Cianjur. Mereka ingin berinvestasi dalam penyiapan Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS). Investor menyiapkan dana 150 juta US$ atau setara Rp2.4 Trilyun untuk pembangunan TPPAS,” kata Peruzillah.

TPPAS itu sendiri nantinya akan dibangun berdekatan di wilayah TPAS Mekarsari, Kecamatan Cikalongkulon. Hal itu juga merupakan bentuk sinergitas Kadin Cianjur bersama Pemerintah Daerah (Pemda) Cianjur untuk mengurangi penumpukan sampah di Cianjur.

BACA JUGA:Bupati Herman Terpukau Dengar Suara Siswi SLB Permata Ciranjang Cianjur

BACA JUGA:Hingga Agustus Damkar Cianjur Catat 109 Kebakaran, 85 Persen Kebakaran Rumah

Diadakannya tempat pengelolaan sampah modern di Cianjur adalah sebagai jawaban atas program pemerintah dimana saat ini beberapa kota/kabupaten terjadi “darurat sampah”.

“Untuk itu agar masyarakat mendapatkan udara yg bersih perlu dibangun TPPAS yang berskala modern. Dengan adanya TPPAS ini bisa menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi angka kemiskinan,” jelasnya.

Untuk investasi TPPAS dibutuhkan ketersediaan lahan minimal 35-50 hektar. “Volume sampah yang dibutuhkan minimal 1.200-1.700 ton/hari dengan tipping fee minimal 300.000-350.000 /ton,” katanya.

Peruzillah menyebut untuk pengolahan sampah akhir ini menjadi produk turunan dari sampah menjadi energi baru terbarukan.(sri)

Sumber: