Pengamat: Artis jadi Calon di Pilkada Bukti Partai Gagal Cetak Kader
Arsip foto - Hadar Nafis Gumay. ANTARA/HO-tangkapan layar siaran langsung akun YouTube Netgrit--
JAKARTA,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Direktur Eksekutif Network for Democracy and Electoral Integrity (NETGRIT), Hadar Nafis Gumay, menilai banyaknya artis yang jadi calon kepala daerah di Pilkada 2024 membuktikan bahwa partai politik gagal mencetak kader berkualitas.
"Ini bukti ketidakmampuan partai politik dalam menyiapkan kader lengkap dan tuntas," kata Hadar dalam pesan singkatnya kepada ANTARA, Sabtu 14 September 2024.
Menurut Hadar, partai politik seharusnya dapat membaca kebutuhan masyarakat ataupun wilayah tempat pilkada berlangsung.
Setelah membaca kebutuhan tersebut, tugas partai selanjutnya yakni menyiapkan kader yang memiliki pengalaman dan kapabilitas yang dapat menjawab seluruh permasalahan masyarakat.
BACA JUGA:Bawaslu Minta Bakal Calon Tahan Diri Sebelum Masuk Masa Kampanye Resmi
BACA JUGA:Survey Pilgub Jabar : Elektabilitas Dedi-Erwan Unggul, Syaikhu-Ilham Habibie Kedua
Namun demikian, partai politik malah lebih memilih mencalonkan tokoh dari kalangan artis sebagai kepal daerah. "Itu wujud pragmatisme berlebihan, jalan pintas (mencari suara)," ucap Hadar.
Karenanya, Hadar meminta para partai politik untuk terus memantau artis yang telah diusung dari mulai proses kampanye hingga telah terpilih.
Jika telah terpilih pun, lanjut Hadar, partai politik harus tetap mengontrol kinerja artis yang dia usung agar bisa bekerja secara maksimal dalam memenuhi kebutuhan rakyat.
"Parpol bertanggung jawab terhadap kinerja mereka yang tidak optimal," ujar Hadar.
BACA JUGA:KPU Cianjur: Aturan Cuti Kepala Daerah Tunggu PKPU
BACA JUGA:Pengamat: Prabowo Harus Keluarkan Kebijakan Ekonomi yang Cermat
Hadar juga berharap seluruh calon kepala daerah yang dari kalangan dunia hiburan untuk meninggalkan profesi lamanya secara penuh dan fokus untuk membenahi rakyat serta wilayahnya.
Sumber: antara