Kemendikdasmen Siapkan Fasilitas Sekolah yang Viral di Nias Sumut
Sekjen Kemendikdasmen Suharti (kedua kiri) dan Mendikdasmen Abdul Mu'ti (kedua kanan) dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (20/1/2025). (Foto: ANTARA)--
JAKARTA,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI tengah menyiapkan berbagai kebutuhan terkait sekolah viral di Kabupaten Nias, Sumatera Utara akibat ketiadaan aktivitas belajar mengajar.
"Tadi pagi kami sudah berkomunikasi untuk beberapa kebutuhan sudah kami koordinasikan. Insyaallah untuk rumah dinas juga bisa kami siapkan segera mungkin," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendikdasmen RI Suharti dalam konferensi pers di Jakarta, Senin 20 Januari 2025.
Suharti juga mengatakan pihaknya juga tengah mengomunikasikan kepada Kementerian Pekerjaan Umum terkait pembangunan akses menuju sekolah seperti jalan, jembatan, dan lain sebagainya.
"Untuk guru, nanti sudah juga dikoordinasikan dengan Dirjen Guru (dan Tenaga Kependidikan/GTK)," lanjutnya.
BACA JUGA:Mendikdasmen: Pembelajaran Siswa pada Ramadhan Tunggu SE Tiga Menteri
BACA JUGA:Mahasiswa PBING Unsur Cianjur Gelar SEEDS 2025
Dalam kesempatan yang sama, Mendikdasmen Abdul Mu'ti menyatakan pihaknya sudah mengantisipasi terkait persoalan ini sejak awal, melalui berbagai upaya penguatan pembelajaran yang juga mencakup faktor lain di luar sekolah, terutama di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Nantinya, ia juga akan merekrut relawan pendidikan yang bertugas untuk memberikan layanan pendidikan untuk murid-murid di daerah 3T, atau murid-murid yang memang karena keadaan dan kondisinya tidak dapat belajar di sekolah-sekolah formal.
"Semoga setelah ini ada pembicaraan dengan pihak-pihak terkait, terutama dengan pemerintah provinsi atau pemerintah kabupaten/kota yang memang di wilayahnya terdapat banyak sekolah-sekolah yang secara geografis tidak mudah dijangkau," tutur Abdul Mu'ti.
Diketahui, sekolah tersebut bernama SDN 078481 Uluna'ai Hiligo'o Hilimbarozu, Kecamatan Idanogawo, Kabupaten Nias, Sumatera Utara yang viral di media sosial karena tidak ada aktivitas belajar mengajar selama sekitar satu bulan terakhir.
BACA JUGA:Mendikdasmen: Pendisiplinan Jangan Menentang Nilai Pendidikan
BACA JUGA:Sekolah Diminta Edukasi Anak Bahaya Kekerasan Seksual Cegah Korban
Sekolah tersebut berjarak sekitar 8,5 kilometer dari desa induk, namun perjalanan ke desa induk hanya bisa diakses dengan jalan kaki dan menyeberangi 13 sungai, sehingga salah satu alternatif lainnya adalah melewati Desa Soroma'asi di Kecamatan Ulugawo dengan jarak yang lebih jauh, yaitu 12,5 kilometer, dengan medan yang lebih terjal.
Sumber: antara