Pemprov Jabar: Ada Tawaran Pengelolaan TPAS Sarimukti Dari SCG

Arsip - Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Herman Suryatman memberikan keterangan di Bandung. (Foto: ANTARA)--
BANDUNG,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) mengungkapkan ada tawaran kerja sama dari perusahaan semen PT Siam Cement Group (SCG) untuk pengelolaan sampah di TPAS Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat.
Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Herman Suryatman menjelaskan tawaran tersebut diungkapkan oleh SCG dalam audiensi pada Senin (17/2), dimana mereka ingin mengolah sampah di TPAS Sarimukti menjadi bahan bakar Refused Derived Fuel (RDF), dalam usaha mereka memproduksi semen rendah emisi pada 2050.
"Mereka audiensi, mengungkapkan niat ingin mengembangkan RDF di Sarimukti. Karena mereka mulai mendorong agar beberapa komponen produksinya dikonversi ke energi hijau. Salah satunya RDF," ujar Herman di Bandung, Selasa 18 Februari 2025.
Berdasar paparan mereka, lanjutnya, kebutuhan RDF SCG 600 ton per hari, sehingga butuh pasokan, salah satunya dari pengelolaan sampah TPAS Sarimukti.
BACA JUGA:Keluarga Mantan Gubernur Jabar Sambut Baik Gedung Pakuan untuk Publik
BACA JUGA:Sekolah Kedaulatan Energi dan Seminar Nasional: Membangun Kolaborasi untuk Masa Depan Energi Jawa Barat
Sejauh ini, kata dia, sampah di TPAS Sarimukti sekitar 1.300 ton per hari, dengan masuknya SCG dapat dikelola untuk berkurang sekitar 500 ton.
"Dari 500 ton (sampah), akan didapatkan RDF sekitar 200 ton," ucapnya.
Total nilai investasi pengelolaan sampah TPAS Sarimukti menjadi RDF yang ditawarkan perusahaan semen itu, kata Sekda Herman, sekitar Rp100 miliar.
Menyikapi hal ini, dia mengaku akan segera melaporkan kepada Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin dan Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi, untuk merespon tawaran tersebut.
BACA JUGA:Pasar Caringin Bandung Siap Kelola Sampah Mandiri Usai Disegel KLH
BACA JUGA:Dedi Mulyadi Beri Solusi Kegagalan Ratusan Pelajar yang Daftar SNBP
"Kalau Pak Gubernur memberikan green light (lampu hijau), maka kita akan tempuh. Mekanismenya sesuai pengadaan barang dan jasa," kata dia.
Herman sendiri mengharapkan rencana pengelolaan sampah TPAS Sarimukti oleh SCG ini dapat terealisasi, karena dia menilai dengan adanya bantuan dalam mengurangi jumlah sampah, otomatis akan membantu memperpanjang jangka waktu penggunaan fasilitas tersebut.
Mengingat TPPAS Regional Legoknangka di Kabupaten Bandung diperkirakan baru akan beroperasi antara 2028-2029 mendatang, karenanya diharapkan sampai waktu tersebut, TPAS Sarimukti masih bisa beroperasi
"Kalau tidak pakai treatment, ini kan berat. Mudah-mudahan dengan teknologi RDF, sampahnya paling tidak bisa berkurang," ujarnya.
BACA JUGA:Mobil Rombongan Dekan Unsur Cianjur Kecelakaan di Sukabumi, Berikut Identitas Korban Luka
BACA JUGA:BMKG Ingatkan Potensi Terjadi Hujan Ekstrem di Jabar Hingga 7 Februari
Terkait imbal balik, Herman mengatakan belum dibahas, namun dia mengatakan pihaknya akan mempertahankan agar Jawa Barat mendapatkan manfaat yang bisa digunakan berbagai program daerah.
"Belum dibahas. Tapi nanti kami juga inginkan apakah mungkin ada sewanya, atau bagi hasil. Apapun itu, nanti kita lihat sesuai dengan ketentuan. Tapi yang jelas ada benefit, ada profit untuk warga Jawa Barat," tuturnya.
Sumber: antara