Banner Disway Award 2025

Di Cianjur, Kantor Cabang PGRI Rata-rata Numpang di Tanah Desa

Di Cianjur, Kantor Cabang PGRI Rata-rata Numpang di Tanah Desa

Kegiatan Konferensi Kabupaten (Konkab) PGRI Cianjur yang digelar di Bukit Indah Puncak Hotel, Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, pada Sabtu, (21/6). (Foto: CIANJUR EKSPRES/Mochammad Nursidin)--

CIANJUR,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Cianjur, Yusuf Riyadi, mengungkapkan hingga saat ini masih banyak kantor cabang PGRI yang berdiri di atas tanah yang belum sepenuhnya menjadi milik PGRI. 

Kondisi tersebut menjadi perhatian serius dan akan segera ditindaklanjuti secara bertahap. Menurut Yusuf, dari total kantor cabang yang ada, status kepemilikan tanah bervariasi.

“Ada yang tanahnya sudah bersertifikat atas nama PGRI, ada juga yang belum disertifikatkan, bahkan ada yang sama sekali belum menjadi milik PGRI. Kebanyakan berdiri di atas tanah milik desa,” ujar Yusuf kepada Cianjur Ekspres, belum lama ini.

Yusuf mengatakan, meski belum ada data pasti mengenai jumlah kantor yang berdiri di atas tanah non-PGRI, pihaknya akan segera melakukan pendataan dan penertiban aset tersebut sesuai arahan Bupati Cianjur.

BACA JUGA:Harga Beras di Cianjur Naik, Pedagang: Ini Bukan Faktor Cuaca atau Gagal Panen

BACA JUGA:Omzet Penjualan Perlengkapan Sekolah di Cianjur Naik Tiga Kali Lipat

“Kami akan bekerja sama dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN), Kejaksaan Negeri, dan tentunya di bawah bantuan dari Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Cianjur. Kami optimis, proses ini bisa berjalan bertahap dan membuahkan hasil,” katanya.

Yusuf berharap, pembenahan aset ini dapat memberikan rasa aman bagi pengurus dan anggota PGRI di seluruh cabang. 

“Jika tanahnya sudah menjadi milik PGRI, tentu akan lebih tenang, tidak ada gangguan dari pihak manapun,” pungkasnya.

Sumber: