DKC Utamakan Profesionalisme Seniman
Cianjurekspres.net - Ketua Dewan Kesenian Cianjur (DKC) Yusuf Zamzam atau yang kerap di sapa Yusuf Gigan mengungkapkan, DKC akan lebih mengutamakan profesionalisme seniman. Selain itu, juga akan coba program residensi seni dengan mengundang orang asing untuk mempelajari seni tradisi di Cianjur. "Persoalan dewan pengurus kesenian Cianjur ke dapan itu pertama kami mengutamakan profesionalisme seniman. Artinya kita memposisikan para seniman sebagai pengurus di Dewan Kesenian Cianjur, karena memang sebagai lembaga kesenian membutuhkan orang-orang sebagai praktisi seni di dalamnya. Maka kita menguatamakan itu," kata dia kepada Cianjur Eksres, kemarin (9/9). Baca Juga: Meriah, Pentas Teater Anak Semua Bangsa Ia menuturkan, pegurus DKC terdiri dari berbagai lintas bidang, ada di bidang teater, tari, sastra, komite film, ada juga orang-orang di bidang Cianjuran seperti ngaos, mamaos, dan maenpo. Jadi ditempatkan sesuai proporsinya masing-masing. "Memang ada satu dua orang yang tidak sebagai seniman secara langsung, tapi dia menguasai bidang-bidang yang dibutuhkan oleh sebuah lembaga kesenian. Misalkan soal digital atau jaringan, dan juga soal bagaimana mengelola dewan kesenian Cianjur supaya lebih berdaya dan optimal. Maka kita menarik satu dua orang itu terdiri dari mereka yang bergelut di bidang-bidang yang dibutuhkan oleh DKC," tuturnya. Pogram DKC sendiri, lanjut dia, akan mengutamakan bagaimana seniman di dorong untuk berkarya, mencipta, dan juga melestarikan. Karena menurutnya DKC sebagai lembaga yang berfungsi sebagai pelestari kesenian, tetapi juga pengembang. "Artinya seniman juga selain melestarikan kesenian-kesenian yang sudah ada di dorong untuk menciptakan kesenian-kesenian berupa kekaryaan atau penciptaan. Ini yang akan kami dorong," katanya. Ia menjelaskan lebih jauh, selanjutnya bagimana juga program-program di DKC tidak berorientasi pada kesenian-kesenian yang bersifat lokal Cianjur, tetapi bagaimana DKC memposisikan sebagai lembaga yang hadir di masyarakat Jabar atau Indoneisa. Artnya bagimana program-program itu di baca dan diikuti, yang kemudian diapresiasi oleh masyarakat secara lebih luar, ini yang akan dicoba. "Selain keseian-kesenian yang memang diperuntukan untuk masyarakat Cianjur, kita akan menggagas bagaimana realitas kesenian di DKC juga adalah kebutuhan masyarakat Jabar, kebutuhan masyarakat Indenesia," paparnya. Ia mengungkapkan, yang paling penting untuk di garap oleh DKC dalam programnya adalah bagaimana kesenian-kesenian yang hadir itu menciptakan ekses nilai-nilai sebagai filosofi untuk masyarakat Cianjur untuk membentuk etika, prilaku, dan karakter. Karena kesenian juga tidak harus di pandang sebagai hiburan atau melulu hanya seni, tetapi bagaimana kesenian berkontribusi terhadap sosial, persoalan politik pendidian bahwa seni untuk seni. "Kemudian juga di baca ulang sebagai seni yang memiliki nilai manfaat untuk kehidupan secara lebih universal, itu yang akan di garis bawahi oleh DKC," ungkapnya. (job3/sri)
Sumber: