Jelang Ramadan, Harga Daging Ayam di Cianjur Sentuh Rp40 Ribu/kg, Ini Penyebabnya
Cianjurekspres.net - Naiknya harga daging ayam hingga menyentuh Rp40 ribu per kilogram di sejumlah Pasar Tradisional di Kabupaten Cianjur menjelang Ramadan ternyata disebabkan beberapa faktor. Selain sulitnya mendapatkan jagung sebagai bahan utama pakan ayam, kenaikan juga dipicu biaya operasional dari rumah potong, pengecer sampai ke konsumen. Kepala Bidang Perdagangan Diskoperdagin Cianjur, Nana Rukmana mengatakan, kenaikan harga daging ayam merupakan siklus tahunan jelang Ramdan yang sudah biasa terjadi. Namun untuk tahun ini, kenaikan harga daging ayam terjadi karena langkanya jagung di Indonesia yang merupakan bahan utama pakan ayam. Faktor lain terjadinya kenaikan harga daging ayam adalah untuk menutupi biaya operasional tahun lalu yang tidak terpenuhi. "Harga ayam naik karena jagung untuk pakan ayam kita impor dari luar karena di kita tidak ada. Kalau impor kan mahal otomatis harga ayam juga naik. Dinaikannya harga daging juga untuk menutupi biaya oprasional tahun lalu yang tidak tertutupi saat harga ayam rendah, sehingga pendapatan mereka sedikit," ujarnya, Jumat (9/4/2021). Sementara itu, Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten Cianjur, Agung Rianto, mengungkapkan, harga ayam dari peternak saat ini terbilang masih normal, hanya saja kenaikan terjadi dari tempat potong ke pengecer sampai ke konsumen. "Dari peternak murah hanya Rp27 ribu per kilo. Masuk ke tempat potong ada kenaikan jadi Rp32 ribu per kilo. Karena dari pengecer ada biaya angkut jadi Rp34 ribu per kilo, belum lagi dari penjual di pasar sampai ke konsumen ada kenaikan," ungkapnya. Disisi lain, Ujang (45) pedagang daging ayam di Pasar Induk Cianjur, Pasirhayam, mengatakan sejak sepekan terakhir harga daging ayam terus mengalami kenaikan harga. Bahkan harga naik
Sumber: