Korban Tewas Akibat Banjir di Jabodetabek Bertambah Jadi 53 Orang
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan korban jiwa akibat banjir dan tanah longsor di daerah Jabodetabek dan sekitarnya bertambah menjadi 53 orang. "Korban meninggal dunia tercatat per 4 Januari 2020 hingga pukul 10.00 WIB menjadi 53 orang dan satu orang hilang," kata Kapusdatinkom BNPB Agus Wibowo melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (4/1/2020). Ia mengatakan penambahan korban yang meninggal dunia terjadi di Kabupaten Lebak dan Kabupaten Bogor. Untuk Kabupaten Bogor lima orang meninggal namun identitas masih belum diketahui. Selain itu, BNPB juga mencatat 14 kabupaten dan kota yang terdampak banjir dan longsor dengan rincian Kabupaten Bekasi 18 kecamatan dan 34 kelurahan dengan jumlah pengungsi 2.800. Kota Bekasi mencakup 12 kecamatan, 51 kelurahan dan tercatat 149.537 jiwa yang mengungsi. Kabupaten Bogor 13 kecamatan 33 kelurahan dengan jumlah pengungsi 2.173. Selanjutnya di Kota Tangerang mencakup 13 kecamatan dan 42 kelurahan dengan 3.350 jiwa yang mengungsi, Kota Tangerang Selatan enam kecamatan 19 kelurahan dan 2.125, Kabupaten Lebak enam kecamatan 24 kelurahan 1.500 pengungsi. Kemudian, Kota Depok 11 kecamatan dan 18 kelurahan dengan jumlah pengungsi 105 jiwa. Jakarta Timur terdampak banjir di empat kecamatan dan enam kelurahan dengan jumlah pengungsi 3.640. Sedangkan di Jakarta Barat tercatat enam kecamatan, 18 kelurahan terdampak banjir dan 2.887 jiwa yang mengungsi. Untuk wilayah Jakarta Selatan ada lima kecamatan, 10 kelurahan dan 4.209 yang mengungsi karena banjir. Dan di Jakarta Utara tercatat dua kecamatan, lima kelurahan dengan jumlah pengungsi 738. Selanjutnya, di Kabupaten Karawang ada satu kecamatan dan satu kelurahan terdampak banjir, sedangkan di Kota Bogor ada enam kecamatan dan 16 kelurahan. Untuk kedua daerah tersebut tidak ada warganya yang mengungsi. Sementara itu, di Jakarta Pusat tidak ada kecamatan maupun kelurahan yang terdampak, kata dia.(ant/hyt)
Sumber: