SMAN 1 Cianjur Menjadi Salah Satu dari 100 SMA/SMK yang Lulus UTBK Terbanyak

SMAN 1 Cianjur Menjadi Salah Satu dari 100 SMA/SMK yang Lulus UTBK Terbanyak

SMAN 1 Cianjur menjadi salah satu dari 100 SMA/SMK dengan siswa lulus Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) terbanyak di Cianjur. SMAN 1 Cianjur juga diundang oleh Kementerian Pendidikan dalam temu sapa prestasi atas siswa yang masuk perguruan negeri dengan jalur UTBK. Kepala SMA Negeri 1 Cianjur Agam Supriyanta mengatakan, SMAN 1 menjadi salah satu dari 100 SMA/SMK yang diundang oleh Kementerian Pendidikan dalam temu sapa prestasi atas siswa yang masuk perguruan negeri dengan jalur UTBK. "UTBK itu acuannya dari siswa yang diterima di perguruan tinggi negeri. Siswa SMAN 1 ada 114 yang telah diterima UTBK. Tahun sebelumnya 60, kenaikannya hampir 100 persen," ujarnya kepada wartawan, Senin (8/11). Agam menjelaskan, peningkatan mutu pendidikan harus tetap dilakukan dalam kondisi normal atau tidak. Saat ini, pihaknya tetap mengacu pada metode belajar dengan protokol yang ada. "Tetapi ada juga kegiatan tambahan yang menekankan pembelajaran berbasis online dan juga bekerja sama dengan penyedia aplikasi untuk melakukan pengawasan terhadap pembelajaran anak," ucap dia. Konsep belajar memang tergantung sekolah masing-masing, terlebih dalam kondisi tidak normal. Hanya ada 50 persen siswa yang boleh hadir di sekolah dalam sekali pembelajaran. "Kalau kita itu di shif, shift pagi dan siang. Baru dicoba beberapa minggu sekarang, kalau dulu hybrid gabungan online dan offline. Sekarang tidak ada yang online," jelas dia. Selain itu, ia menjelaskan pandemi Covid-19 memang berdampak untuk semua sekolah secara umum. Namun, yang perlu diperhatikan adalah bagimana sekolah melakukan kontrol terhadap pembelajaran siswa. "Kita bisa menggunakan aplikasi yang ramah dengan UTBK itu bisa membiasakan siswa," ucap dia. Selain itu, pihaknya kerap mendatangkan alumni dan penyedia layanan pendidikan dari luar sekolah. Hal ini untuk membiasakan siswa ketika menghadapi UTBK. Ia pun berharap, kondisi pembelajaran bisa kembali normal seperti semula. Tidak ada sekat dan keterbatasan yang menghambat belajar siswa. "Mudah-mudahan kondisi segera normal dan guru bisa melakukan aktifitas seperti semula," tutupnya. (dik/sri)

Sumber: