Pria ODGJ di Pasirkuda Cianjur Tewas, Diduga Dianiaya

Pria ODGJ di Pasirkuda Cianjur Tewas, Diduga Dianiaya

Cianjurekspres.net - Sutar (45), Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) asal Kampung Cibingbin, Desa Padamulya, Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Cianjur, tewas dengan kondisi yang mengenaskan. Diduga korban dianiaya lantaran dianggap meresahkan. Informasi yang dihimpun, aksi penganiayaan Sutar diperkirakan terjadi pada 20 November 2021 lalu. Namun tak ada yang mengetahui persis aksi penganiayaan tersebut. Korban ditemukan di pinggir jalan dalam kondisi kepala terbungkus kain, dengan tangan dan kaki terikat menggunakan tambang. Selain itu di sekujur tubuh korban juga ditemukan darah yang mulai mengering. "Pak Sutar ini awalnya dipasung oleh warga, karena kerap meresahkan. Bahkan sempat juga dipasung oleh keluarganya. Tapi kabur dari pasung. Saya dapat kabar dari perangkat desa, ditemukan di pinggir jalan. Saya langsung siapkan mobil untuk evakuasi dan membawa Pak Sutar ke pemasungannya," ujar Kepala Desa Padamulya, Parno, Kamis (16/12). "Saat itu saya hanya menyediakan mobil, yang jemput juga pegawai saya. Jadi tidak tahu kondisinya seperti apa. Yang jelas laporan ke saya masih dalam keadaan hidup," imbuhnya. Baca Juga: Para Kades di Cianjur Demo ke Jakarta, Tuntut Revisi Perpres 104/2021 Lebih lanjut Parno mengatakan, dirinya mengetahui kondisi korban memprihatinkan sehari setelahnya. Dimana korban diketahui meninggal dunia di dalam tempat pemasungan. "Besoknya saya dapat kabar jika Pak Sutar meninggal dunia. Setelah dicek, kondisinya memang parah seperti telah mengalami penganiayaan," ungkapnya. Parno menegaskan tidak mengetahui persis siapa yang melakukan penganiayaan tersebut. "Saya dapat kabarnya Pak Sutar yang kabur dari tempat pasung, dan kemudian sudah ditemukan lagi. Kemudian sehari setelahnya meninggal dunia. Tidak tahu dianiaya dan siapa yang melakukannya. Saya serahkan semuanya pada pihak kepolisian," ucapnya. Sementara itu, adik ipar korban, Titin, menduga korban dianiaya oleh beberapa orang yang mengakibatkan luka serius. Pasalnya, setelah meninggal dan hendak dimandikan, ada luka yang mengeluarkan darah terus menerus. "Jadi saat dibawa ke rumah dan hendak dimandikan, pakaiannya penuh darah. Waktu dimandikan juga dari punggungnya ada luka yang mengeluarkan darah," katanya. Baca Juga: Bantah Isu Tak Bayar Gaji Karyawan, Ini Penjelasan Le Eminence Hotel Sedangkan adik korban, Sumarna, mengatakan tidak terima dengan kejadian yang menimpa kakaknya tersebut. Meskipun kakaknya mengidap gangguan kejiwaan, namun dirinya menilai tidak pantas diperlakukan seperti itu. Terlebih hingga mengakibatkan korban meninggal dunia. Sumarna menegaskan, pihak keluarga sudah melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian agar segera diusut dan terungkap penyebab serta pelaku penganiayaan yang membuat kakaknya meninggal dunia. "Saya sudah lapor polisi. Saya harap kasusnya diungkap dan pelakunya diproses hukum," ucapnya. Kapolsek Cibinong, Iptu Dedi Seryaman, mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan terkait kasus tersebut dan tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut dengan memintai keterangan sejumlah saksi. "Kami proses. Sekarang sudah dilakukan penyelidikan dan meminta keterangan saksi-saksi. Mudah-mudahan segera terungkap," ucapnya.(mg1/hyt)

Sumber: