Komisi D Datangi Baznas Cianjur
Cianjurekspres.net - Komisi D DPRD Kabupaten Cianjur akhirnya memenuhi janjinya mendatangi Kantor Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Cianjur, Kamis (24/2). Kedatangan mereka untuk meminta klarifikasi terkait mencuatnya dugaan politisasi penyaluran zakat atau bantuan sosial dari Baznas Kabupaten Cianjur di Kecamatan Sindangbarang karena dihadiri sejumlah tokoh politik. Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Cianjur, Sahli Saidi, mengatakan, terkait dugaan politisasi penyaluran zakat dan sembako Ketua Baznas Cianjur, H. Tata membantah dan menyebut bahwa bantuan tersebut merupakan dari kecamatan. Baca Juga: Soal Suara Azan, Panglima Santri Jabar Minta Kemenag Jangan Bikin Gaduh dan Bijak dalam Membuat Statement "Yang dugaan politisasi yang ada kertas merah itu, dia (Ketua Baznas, red) bilang bantuan dari kecamatan, jadi digabung dengan bansos. Di sana adalah kekeliruan mereka. Sudah kami jelaskan kenapa digabung jadi satu, karena satu lokasi dan satu kegiatan, katanya gitu. Jadi itu yang jadi masalahnya ada foto," katanya kepada wartawan di Kantor Baznas Kabupaten Cianjur, Kamis (24/2). Tidak hanya itu, Sahli juga menanyakan langsung kepada ketua baznas apakah masuk sebagai kader partai atau tidak dan dibantah. Baca Juga: Komisi D Bakal Sidak Disdikpora Cianjur "Tadi (kemarin, red) sudah kami tanyakan apakah masuk dalam kader, karena seorang Baznas tidak boleh masuk dalam politik. Memang dulu pernah, tapi dia keluar, dan sekarang dia bersumpah tidak masuk ke partai manapun," katanya. Intinya, jelas Sahli, pihak Baznas Cianjur tidak mengakui adanya politisasi dalam bantuan tersebut. Pasalnya bantuan sembako yang ada stiker tersebut merupakan bantuan kecamatan bukan Baznas. "Dan saya bilang kalau sudah begini harus klarifikasi dengan wartawan, karena isu di luar sudah ramai," katanya. Sementara itu, Ketua Baznas Kabupaten Cianjur, H. Tata, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat terkait statementnya yang tidak pas. Baca Juga: Diskoperdagin-Bulog Cianjur Bakal Gelar Grebek Pasar Murah Minyak Goreng "Saya memohon maaf kepada khalayak banyak, kalau saya sudah renungkan, sudah saya fikirkan apa yang statment saya dulu itu memang tidak pas. Jadi setelah saya pelajari ternyata di Kecamatan Kadupandak itu setiap hari Jumat diadakan Jumat barokah, hanya saat itu kami bersamaan atas permintaan UPZ," katanya kepada wartawan, Kamis (24/2). Terkait adanya foto dan warna merah, Tata membantah bahwa itu bukan dari pihak Baznas. "Nah kalau adanya warna merah terus adanya foto, itu bukan BAZ (Baznas, red) yang membuat. Jadi sebetulnya kami tidak ada tujuan untuk kolaborasi dengan partai, itu tidak. Kalau waktu itu banyak tokoh partai politik, kan di sana waktu itu sedang Musrenbang," ucapnya. Baca juga: Warga Pingsan Saat Antre Bansos BPNT Tunai di Cikalongkulon Dirinya menjelaskan, kegiatan musrenbang tersebut dari tim percepatan pembangunan ketika sedang monitoring di sana yang acaranya dipadukan jadi satu. "Tapi kami tidak merencanakan, hanya momennya pas di situ. Nah kalau sudah seperti itu, kami diadakan dalam acara kan tidak bisa, Camat juga sebagai pejabat suruh lepas fotonya kan tidak bisa. Terus itu kan bukan hak kami, itu paket dari kecamatan. Adanya tokoh masyarakat saya kurang paham," papar Tata. "Jadi kami ini diundang oleh UPZ untuk pendistribusian, itu saja. Kebetulan di sana juga ada distribusi yang dilaksanakan oleh pak camat dalam bentuk Jumat berkah, pembagiannya disatukan. Kebetulan membagikannya bareng-bareng, Saya disuruh secara simbolis menyampaikan, yang kebetulan diberikannya itu adalah pak camat yang ada fotonya, dari kami tidak ada fotonya," imbuhnya. Diketahui sebelumnya, sejumlah foto dan video terkait pembagian zakat di Kecamatan Sindangbarang, menjadi perbincangan warga karena penyaluran zakat atau bantuan sosial dari Baznas Cianjur, diduga dipolitisasi karena sejumlah tokoh politik hadir dalam penyaluran. Dugaan politisasi zakat muncul usai foto yang memperlihatkan beberapa tokoh politik yang juga bakal calon legislatif dari salah satu parpol hadir dan menyerahkan bingkisan bansos dari dana umat untuk warga Desa Saganten, Kecamatan Sindangbarang.(dik/hyt)
Sumber: