Dihantam Cuaca Ekstrem Kabut Tebal, Petani Bawang Daun di Pacet Cianjur Merugi

Dihantam Cuaca Ekstrem Kabut Tebal, Petani Bawang Daun di Pacet Cianjur Merugi

Cianjurekspres.net - Dihantam cuaca ekstrem kabut tebal, petani bawang daun di Gunungputri, Desa Sukatani, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur merugi. Acep (43) petani hortikultura asal Kampung Gunungputri, Desa Sukatani, mengatakan, bagi petani bawang daun saat ini dipastikan mengalami kerugian lantaran dihantam hama buluk atau mengering dibagian ujung daun. "Kalau di sekitaran Kampung Gunungputri ini, cuaca kabutnya begitu tebal sehingga sangat berdampak pada tanaman bawang daun," kata Acep, Minggu (13/3/2022). Baca Juga: Sering Banjir, Warga di Mande Cianjur Lakukan Aksi Tanam Ikan dan Mancing di Badan Jalan Menurutnya, ada beberapa jenis hama yang dapat menyerang tanaman hortikultura salah satunya jenis bawang daun. "Kalau diselimuti kabut tebal, terlebih tidak dilindungi pelindung plastik maka bisa dipastikan hama menyerang, jadi, selain ulat hama buluk juga bakal menyerang," katanya. Baca Juga: Diresmikan Besok, Ini Penampakan Kantor Baru DPD Partai NasDem Cianjur Acep mengatakan, jika tanaman bawang diserang hama seperti hama buluk maka kualitas bawang pun akan rusak karena dibagian ujung daun rata-rata mengering dan beberapa terdapat ulat kecil dan hama bereng. "Kalau hama ulat, sebenarnya masih bisa diatasi. Akan tetapi kalau hama buluk sulit kecuali ujung daunnya di buang tapi tidak bisa menjamin kalau cuaca kabut tebalnya masih melanda," jelasnya. Petani lainnya, Nanang (38), mengatakan, disaat musim kabut tebal seperti sekarang ini hampir rata-rata semua tanaman sayuran di Gunungputri akan mendapatkan serangan hama. Baca juga: Gempa 3.0 Magnitudo Guncang Cianjur Minggu Siang "Ada beberapa pestisida yang bisa mengendalikan hama bereng, dan hama buluk ini diantaranya harus menggunakan pestisida yang memang harganya mahal," kata Nanang. Nanang mengatakan, untuk harga pestisida saat ini lumayan mengalami kenaikan. "Untuk menangani hama bereng sama buluk ini sebenarnya menggunakan tiga jenis pestisida dengan harga kisaran Rp200 ribu dengan luas lahan 200 meter bisa teratasi, akan tetapi balik lagi ke modal," ujarnya. Menurutnya, harga bawang daun saat ini kisaran Rp5 ribu hingga Rp7 ribu per kilogram. "Kalau jenis bawangnya super, bisa mencapai Rp7 ribu per kilogram, tapi kalau abres tidak di sortir kisaran Rp4 sampai dengan Rp5 ribu," jelasnya. Nanang mengatakan, dengan kondisi harga sayuran saat ini ia bersama petani lainnya hanya bisa pasrah sama keadaan karena harga jual pun ditentukan pasar dan sesuai dengan kebutuhan pembeli.(yis/hyt*)

Sumber: