Antisipasi Penyakit Kuku dan Mulut, Dinas Peternakan Cianjur Lakukan Disinfeksi
Cianjurekspres.net - Dinas Peternakan, Kesehatan Hewan dan Perikanan Kabupaten Cianjur, mengantisipasi penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak dengan melakukan disinfeksi di kawasan lingkungan peternakan. Disinfeksi dilakukan oleh petugas dari pusat kesehatan hewan di tiga wilayah, yakni Kecamatan Cipanas, Sukanagara, dan Sindangbarang. Medic Veteriner Dinas Peternakan, Kesehatan Hewan dan Perikanan Kabupaten Cianjur, drh Kharisudin, mengatakan, disinfeksi dilakukan untuk membunuh bakteri dan virus yang bisa menjadi bibit dari penyakit mulut dan kuku sehingga menjangkiti hewan ternak seperti sapi. "Kami terjunkan personel dari pusat kesehatan hewan, ada tiga wilayah dan masing-masing pusat kesehatan hewan ini membawahi 10 kecamatan," kata Kharisudin, Kamis (12/5). Baca Juga: FKUB Cianjur Pertanyakan Penarikan Mobil Operasional dan Pemasangan Plang Kharisudin mengatakan, disinfeksi juga merupakan langkah pencegahan selain memperketat masuknya hewan ternak terutama dari daerah yang sudah positif terinfeksi penyakit mulut dan kuku. "Kami terima kabar akhir pekan lalu, bahwa empat daerah di Jawa Timur sudah positif hewannya memiliki penyakit mulut dan kuku," katanya. Berangkat dari hal tersebut, pihaknya langsung mengerahkan semua personel termasuk rumah potong hewan dan para pedagang di pasar agar waspada hewan sapi berpenyakit mulut dan kuku. Baca Juga: Innalillahi, Anak Penderita Gizi Buruk di Mande Meninggal Dunia "Kami juga mengawasi rumah potong hewan dan para pedagang agar terus berkoordinasi jika menemukan hewan yang memiliki penyakit mulut dan kuku," katanya. Sementara itu Ketua Asosiasi Pedagang Daging Domba Ayam dan Sapi (Apddas) Kabupaten Cianjur, Yayuk Srirahayu mengungkapkan, saat ini masih belum ditemukan hewan ternak sapi atau domba yang terjangkit penyakit kuku dan mulut di Cianjur. Namun pihaknya meminta dinas terkait untuk melakukan langkah antisipasi. "Sebenarnya kami dari Apddas sudah sejak awal mengetahui adanya informasi hewan ternak sapi yang diserang penyakit mulut, dan kuku di Jawa Timur," kata Yayuk, saat ditemui di Pasar Cipanas, Kamis (12/5). Dikatakan Yayuk, pihaknya terus berupaya melakukan pengawasan beberapa peternak domba dan sapi di Kabupaten Cianjur. "Informasinya memang sudah sampai ke Jawa Barat, tapi itu di perbatasan yakni Kabupaten Kuningan. Itupun tidak sebanyak yang dibayangkan hanya beberapa saja," katanya. Hal senada diutarakan Kepala UPTD Pasar Cipanas, Widya Pratiwi. Menurutnya, hingga saat ini belum ditemukan daging sapi yang terkena penyakit mulut dan kuku. "Hingga saat ini daging sapi di Pasar Cipanas masih aman," katanya.(yis/hyt)
Sumber: