Disdikpora Cianjur akan Prioritaskan Perbaikan SDN Bunikasih 2

Disdikpora Cianjur akan Prioritaskan Perbaikan SDN Bunikasih 2

Cianjurekspres.net - Plt Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, Akib Ibrahim mengatakan, setelah beredarnya informasi keberadaan SDN Bunikasih 2 di Kecamatan Warungkondang dirinya mengaku prihatin dan akan memprioritaskan perbaikan. Akib mengaku hingga saat ini dirinya masih belum bisa melihat langsung kondisi SDN Bunikasih 2 tersebut sejauh mana kerusakan yang dialaminya. "Akan kami prioritaskan, salah satunya perbaikan dan pengadaan mebeler di SDN Bunikasih 2 tersebut," kata Akib disela kegiatan Desa Manjur di Sukaluyu, Selasa (2/8). Baca Juga: Mantap! Ada Jembatan Apung di Waduk Cirata Cianjur, Ini Panjangnya Akib mengatakan, pada dasarnya Disdikpora Cianjur sudah melakukan pendataan kondisi sekolah yang rusak baik itu rusak ringan dan juga rusak berat. "Kami sudah mendata semua sekolah yang rusak ringan dan juga rusak berat, salah satunya yang kemarin itu di SDN Bunikasih 2," jelasnya. Dikatakan Akib, ada bidang SD dalam hal penanganan dan juga Kasi Sarana dan Prasarana yang lebih memahami sekolah mana saja yang dinilai harus mendapatkan perbaikan secara prioritas. "Data persisnya berapa jumlah sekolah yang rusak ringan dan rusak berat ada di bidang dan kasi sarana," ujarnya. Baca Juga: Termasuk Cianjur, 5 Kabupaten di Jabar Ini Masih Rendah Imunisasi Anak Akib mengaku belum menerima laporan secara langsung apa saja kerusakan dan kekurangan yang ada di SDN Bunikasih 2 tersebut. "Hingga saat ini belum ada laporan secara langsung ke saya pribadi, tapi mudah-mudahan menjadi salah satu prioritas kami," tuturnya. Diberitakan sebelumnya, kabar miris dunia pendidikan Cianjur lagi-lagi terjadi, setelah adanya sejumlah siswa yang nekad menantang maut menyeberangi sungai demi sampai ke sekolah, kini kejadian hampir serupa terjadi. Kali ini menimpa murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bunikasih 2, Kecamatan Warungkondang. Para siswa dan siswi di sekolah tersebut terpaksa harus nekad mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) di era pandemi Covid-19 dengan kondisi fasilitas seadanya. Mereka dibayangi dengan rusaknya fasilitas yang sewaktu-waktu bisa mengancam jiwa mereka. Salah satu Guru honorer di SDN Bunikasih 2, AM mengaku miris dan khawatir melihat kondisi ruang belajar yang digunakan anak didiknya untuk KBM setiap harinya. "Mulai dari meja, kursi, dan tempat perpustakaan pun sudah mulai lapuk bahkan sudah tak bisa lagi digunakan," kata AM, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (1/8) AM mengatakan, kondisi meja belajar sudah pada lapuk dimakan usia, selain itu tak sedikit kursi tempat duduk anak belajar pun rusak sehingga tidak bisa lagi digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Kondisi tersebut terjadi menurut AM sudah berjalan 16 tahun. Mebeler di SDN Bunikasih 2 tidak pernah mendapatkan perhatian dari pemerintah baik itu Dinas Pendidikan dan juga instansi lainnya. "Tahun 2018, dan tahun 2020 kemarin saya sudah membuat proposal pengajuan perbaikan dan pengadaan mebeler tapi tidak ada realisasi," kata AM. Menurutnya, kekhawatiran anak didiknya itu terus keluar setiap akan melaksanakan kegiatan belajar mengajar. "Keberadaan tempat cuci kakus (WC) pun sangat memprihatinkan, selain sudah rusak juga tidak ada pintunya. Padahal dipakai untuk umum termasuk guru," jelasnya. AM berharap, kondisi seperti ini segera ada perhatian dari pemerintah karena untuk keberlangsungan kegiatan belajar mengajar," ujarnya. Dikatakan AM, bahwa jumlah siswa dan siswi di SDN Bunikasih 2 dari kelas 1 hingga kalas 6 ada 121 siswa. "Jadi, di SDN Bunikasih 2 ini total ruangan ada enam, yang satu digunakan untuk ruang kantor, jadi untuk kelas dua digeser ke siang sedangkan paginya untuk kegiatan kelas satu," paparnya. (yis/sri)

Sumber: