Sebanyak 470 ASN di Cianjur Tahun Ini Masuk Pensiun
Cianjurekspres.net - Sebanyak 470 Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkungan Pemkab Cianjur memasuki purna bakti atau pensiun. Jumlah tersebut terhitung per 31 Juli 2022. Hal itu ditegaskan Sekretaris Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Cianjur Heri Farid. Heri mengatakan, jika dikalkulasi hitungan per bulan, kurang lebih 30 sampai dengan 50 orang ASN yang masa tugasnya habis. "Kalau ditotal per tahunnya, bisa mencapai 500 orang ASN yang memasuki masa pensiun," kata Heri, saat ditemui di Kantor BKPSDM Cianjur. Baca Juga: Gegara Temuan BPK, BNPB Urung Berikan Bantuan ke Cianjur Dikatakan Heri, untuk per bulan Agustus 2022 ini kurang lebih ada 40 ASN yang sudah pensiun dengan mayoritas dari tenaga guru. "Kalau dilihat dari data itu, kebanyakan dari ASN profesi sebagai guru yang memasuki pensiun," katanya. Menurutnya, dari jumlah total ASN di Cianjur 70 persen diantaranya dari tenaga pendidikan, disusul tenaga kesehatan. "ASN di Cianjur ini lebih banyak di sektor pendidikan yakni sebagai guru, sisanya di beberapa dinas lainnya," ujarnya. Heri mengatakan, melihat dari kuota yang ada saat ini untuk ASN tentunya masih sangat kekurangan terlebih formasi penerimaan dengan jumlah pensiun sangat tidak sebanding. "Tahun ini saja kami menerima atau rekrutmen ASN itu kisaran 150 hingga 200 orang per tahun, sedang yang pensiun per tahunnya kisaran 500 orang jadi tidak sebanding," paparnya. Baca Juga: Dinsos Cianjur Kesulitan Tangani Anjal dan Gepeng BKPSDM Cianjur untuk tahun 2022 ini mengusulkan formasi sebanyak 750 ASN namun tetap harus menyesuaikan dengan APBD disetiap masing-masing daerah. "Sebenarnya kalau formasi itu dikembalikan lagi pusat, namun Cianjur diakhir tahun 2022 ini mencoba untuk mengusulkan formasi sebanyak 750 orang yang nantinya bisa ditempatkan di semua organisasi perangkat daerah (OPD)," jelasnya. Dikatakan Heri dari usulan formasi 750 orang tersebut diantaranya 500 orang diantaranya bisa ditempatkan sektor pendidikan, 150 tenaga kesehatan, dan 100 diantaranya teknis.(yis/sri)
Sumber: