Wajib Tahu! Ini Beda cacar Air dan Cacar Monyet, Tetap Waspada

Wajib Tahu! Ini Beda cacar Air dan Cacar Monyet, Tetap Waspada

CIANJUR, CIANJUREKSPRES.NET- Kemunculan cacar monyet menjadi kekhawatiran baru bagi beberapa negara, termasuk di Indonesia. Bahkan beberapa waktu lalu, sudah ditemukan satu kasus cacar monyet di Indonesia. Hal ini tentu membuat masyarakat menjadi was-was. Cacar Monyet memang memiliki gejala yang tak jauh berbeda dengan cacar air. Namun ternyata ada beberapa perbedaan antara keduanya. Lalu apa saja perbedaan antara cacar monyet (monkeypox) dan cacar air (chickenpox) ini? Dilansir dari berbagai sumber, berikut ulasannya. Baca Juga: Bersanding dengan Al Ghazali, Bonge Jadi Model di Runway JF3 Fashion Festival 2022 Perbedaan Cacar Monyet dan Cacar Air Kondisi tubuh yang terkena cacar air dan cacar monyet sekilas memang hampir sama. Namun ada perbedaan dari jenis virus dan cara penularannya. Cacar air ialah infeksi yang disebabkan oleh virus Varicella-zoster. Sementara itu, cacar monyet, disebabkan oleh virus monkeypox, anggota genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae. Cacar air bisa terjadi melalui sentuhan pada benjolan atau cairan di dalamnya, menyentuh benda yang terkena cairan, bahkan bisa menular melalui udara. Awalnya cacar air menginfeksi saluran pernapasan, maka perpindahan virus ke dalam tubuh dapat dimulai saat seseorang menghirup virus tersebut. Sedangkan cacar monyet, dikatakan sebagai penyakit yang ditularkan ke manusia melalui kontak dekat dengan orang atau hewan yang terinfeksi (zoonosis), atau bahan yang terkontaminasi virus. Dilansir WHO, cacar monyet ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui kontak dekat dengan lesi, cairan tubuh, cairan pernapasan, dan bahan yang terkontaminasi. Baca Juga: Jembatan Gantung Penghubung Dua Desa di Cibeber Cianjur Ambruk Gejala Gejala yang dialami penderita cacar air diawali dengan ruam merah diikuti oleh benjolan atau lepuhan kecil yang berisi cairan, kemudian demam, kehilangan selera makan, sakit kepala, hingga kelelahan dan perasaan tidak sehat. Lepuhan pada kulit yang terinfeksi cacar air akan pecah dalam waktu beberapa hari dan akan meninggalkan bekas seperti kerak. Tak jauh berbeda, seseorang yang terinfeksi cacar monyet bisa mengalami sakit kepala, demam akut lebih dari 38.5 Celsius, nyeri otot/myalgia, sakit punggung, asthenia (tubuh lemah), dan lesi cacar (yang diisi air atau nanah pada seluruh tubuh). Masa inkubasi dan lama gejala Kemenkes mengatakan bahwa masa inkubasi cacar monyet biasanya berkisar dari 6 hingga 13 hari, tetapi tidak menutup kemungkinan dari 5 hingga 21 hari. Di sisi lain, penyakit akan berlangsung dari 2 hingga 4 minggu. Sedangkan, cacar air bisa menular dalam waktu 1 hingga 2 hari saja, sebelum akhirnya ruang dan lesi cacar muncul. Jika lesi sudah muncul, maka perawatan dibutuhkan sekitar 2 minggu (10 hingga 21 hari). Seseorang dikatakan sembuh dari cacar air jika tidak ada lagi lesi baru yang muncul dalam 24 jam. Demikia perbedaan antara cacar air dan cacar monyet, tetap jaga kebersihan dan kesehatan. (bbs/hsm)  

Sumber: