Pertumbuhan Kinerja Semester Pertama, ADMR Membukukan EBITDA Operasional $288 Juta

Pertumbuhan Kinerja Semester Pertama, ADMR Membukukan EBITDA Operasional $288 Juta

(Ilustrasi)--

JAKARTA, DISWAY.ID - PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) menyampaikan pertumbuhan kinerja operasional dan finansial Perusahaan, pada acara Public Expose Live 2022 yang diselenggarakan Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada semester pertama tahun 2022, kinerja ADMR tumbuh sangat baik ditopang oleh pertumbuhan penjualan dan kenaikan harga jual.

ADMR membukukan EBITDA operasional sebesar $288 juta di semester pertama 2022, atau naik 332% dibandingkan $67 juta di semester pertama 2021.

Perusahaan menghasilkan laba inti yang solid sebesar $207 juta, atau setara dengan kenaikan 499% dibandingkan $35 juta. Kenaikan signifikan pada rata-rata harga jual (average selling price atau ASP) dan kenaikan volume penjualan mendorong kenaikan profitabilitas ADMR.

BACA JUGA:Penuhi Kebutuhan Industri Telekomunikasi, SMN Bangun 29.900 Tower dan Jaringan Fiber Optik

Presiden Direktur dan Chief Executive Officer ADMR, Christian Ariano Rachmat mengatakan, Adaro Minerals mengalami semester pertamanya sebagai perusahaan publik dengan sangat baik, didukung oleh kenaikan ASP maupun volume penjualan.

"Kami mendapatkan minat yang tinggi untuk produk batu bara kokas keras untuk pembuatan baja, sehingga volume penjualan di semester pertama 2022 dapat tumbuh 9%. Kondisi harga yang kuat mendorong ASP naik 143%, karena kami membukukan profitabilitas yang tinggi di periode ini," ungkap Christian Ariano Rachmat dalam kegiatan Public Expose Live 2022, Selasa (13/9/2022).

Walaupun, lanjutnya, penurunan aktivitas manufaktur dan konstruksi membawa tantangan terhadap batubara metalurgi saat ini, pihaknya berada di posisi yang baik untuk memenuhi target produksi sebesar 2,8-3,3 juta ton pada tahun 2022.

BACA JUGA:Warga Empat Desa di Cianjur Dapat Giliran Ikut Vaksinasi Covid-19 oleh BIN

Selain memaparkan kinerja yang baik di semester pertama 2022, ADMR juga menjelaskan mengenai rencana pengembangan bisnis aluminium sebagai salah satu material dalam pembuatan kendaraan listrik. Dengan ADMR yang berfokus pada bisnis terkait mineral, Ariano menyebut bahwa terdapat potensi besar pada bisnis aluminium yang akan mendukung pertumbuhan Grup Adaro ke depannya.

"Kami terus mendukung transformasi internal Grup Adaro, membuat beberapa pencapaian baru dengan adanya rencana peletakan batu pertama pembangunan smelter aluminium pada awal 2023 sebagai proyek pertama dalam pengembangan kawasan industri hijau terbesar di dunia, yang bertempat di Kaltara," ucapnya.

Sumber: