Banner Disway Award 2025

Disbudpar Cianjur Tunda Bomero Festival, Ini Alasannya

 Disbudpar Cianjur Tunda Bomero Festival, Ini Alasannya

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Cianjur, menunda Bomero Festival yang rencananya akan digelar pada Sabtu, 29 November 2025. (Foto: CIANJUR EKSPRES/Akmal Esa Nugraha)--

CIANJUR,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Cianjur, menunda Bomero Festival yang rencananya akan digelar pada Sabtu, 29 November 2025, besok.

Penundaan itu muncul setelah adanya masukan dari stakeholder agar kegiatan tersebut dikaji ulang dengan mempertimbangkan kondisi psikologis pedagang yang baru direlokasi dari kawasan Bomero City Walk.

Kepala Bidang (Kabid) Pemasaran Disbudpar Kabupaten Cianjur, Tita Rosilawati, membenarkan Bomero Festival tersebut tidak dibatalkan, namun ditunda dengan waktu yang belum ditentukan.

“Bukan tidak jadi, tapi ditunda dulu. Untuk waktunya kami belum bisa memastikan. Yang penting saat ini kegiatan dipending sambil dikaji kembali,” katanya saat dihubungi Cianjur Ekspres, Jumat 28 November 2025.

BACA JUGA:Pulihkan Suasana, Disbudpar Cianjur Akan Gelar Festival di Kawasan Bomero City Walk

BACA JUGA:Pasca Eksekusi Pedagang Bomero Cianjur, Ini Kata Warga

Tita menjelaskan, penundaan itu berangkat dari masukan para stakeholder yang menilai perlu adanya empati terhadap para pedagang yang baru direlokasi usai insiden ricuh beberapa waktu lalu.

“Masukannya adalah agar Bomero Festival dikaji ulang, karena ini bagian dari empati kepada pedagang yang baru saja direlokasi. Mereka masih dalam proses penyesuaian, jadi jangan sampai ada kegiatan yang justru menyinggung perasaan,” jelasnya.

Tita juga mengatakan bahwa pada saat Sekretaris Disbudpar, Nenden Nurjanah, memberikan keterangan beberapa hari lalu, masukan itu belum diterima oleh pihak dinas.

“Ya ketika wawancara dengan Bu Sekdis waktu itu, memang belum ada masukan. Setelah melihat perkembangan dan menerima pandangan dari pihak-pihak terkait, barulah muncul pemikiran bahwa ini perlu ditunda demi kebaikan bersama,” katanya.

BACA JUGA:Satpol PP Cianjur Bakal Sidang di Tempat Bagi Pedagang yang Masih Berjualan di Bomero

BACA JUGA:Bentrok dengan Satpol PP, Empat Pedagang Bomero Cianjur Terluka

Lebih lanjut, Tita menyebut intinya adalah menghargai perasaan para pedagang yang mungkin masih berada dalam kondisi sensitif setelah pemindahan lokasi berjualan.

“Kalau bicara empati itu kan soal rasa, sesuatu yang tidak bisa digambarkan dengan pasti. Mereka baru direlokasi, jadi kami harus mempertimbangkan perasaan itu. Namanya juga rasa, tidak bisa diukur tapi harus dihormati,” katanya.

Sumber: