Bupati Cianjur Rencanakan Karnaval Budaya Jadi Agenda Tahunan, Ini Alasannya
Kuda Kosong ditampilkan pada helaran karnaval budaya Kabupaten Cianjur pada Sabtu, 20 Desember 2025. (Foto: CIANJUR EKSPRES/Akmal Esa Nugraha)--
CIANJUR,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Pemerintah Kabupaten Cianjur bakal menjadikan karnaval budaya sebagai agenda rutin tahunan, menyusul tingginya antusiasme masyarakat pada gelaran karnaval budaya bertajuk “Lengkah ka Jaman Anyar” yang digelar Sabtu, 20 Desember 2025.
Bupati Cianjur, Mohammad Wahyu Ferdian menyebut, karnaval budaya tidak hanya menjadi hiburan masyarakat, tetapi juga media edukasi sekaligus sarana penguatan identitas budaya lokal di tengah arus modernisasi.
“Melihat antusiasme masyarakat yang luar biasa, pemerintah daerah akan mengkaji dan sangat terbuka menjadikan karnaval budaya seperti ini sebagai agenda rutin tahunan. Tentu dengan evaluasi dan pengembangan agar kualitasnya terus meningkat setiap tahun,” katanya, pada Minggu, 21 Desember 2025.
Menurutnya, tema “Lengkah ka Jaman Anyar” mengandung pesan Cianjur siap melangkah ke era baru yang penuh inovasi, pembangunan, dan digitalisasi, tanpa meninggalkan akar budaya serta tradisi lokal yang telah mengakar kuat di masyarakat.
BACA JUGA:Semarakan HUT RI ke-80, Pemdes Cikaroya Cianjur Gelar Pawai Karnaval
BACA JUGA:Pemkab Cianjur Pastikan Helaran Seni Budaya Digelar Desember 2025
“Artinya kita bergerak maju, tetapi tetap berpegang pada nilai kesundaan, religiusitas, serta karakter masyarakat Cianjur yang someah, hade kasemah,” ujar Bupati
Dia juga mengatakan ditampilkannya budaya kuda kosong dalam karnaval tersebut sebagai simbol warisan leluhur yang sarat nilai filosofi. Menurutnya, pengenalan kembali tradisi tersebut penting agar generasi muda tidak tercerabut dari jati dirinya.
“Kuda kosong bukan sekadar tontonan, tetapi bagian dari identitas dan modal sosial masyarakat Cianjur yang harus dijaga, dihormati, dan diwariskan,” katanya.
Selain itu, iring-iringan mobil hias yang mengangkat tema dari berbagai daerah di Indonesia dinilai sebagai simbol persatuan dalam keberagaman.
BACA JUGA:Tingkatkan Budaya Baca dan Literasi, Disarpus Cianjur Gelar Lomba Resensi Buku Berbasis Perpustakaan
BACA JUGA:Disbudpar Cianjur: Jadwal Kirab Budaya Kuda Kosong Dipastikan Mundur
“Perbedaan suku, adat, dan budaya justru menjadi kekuatan bangsa. Karnaval ini menunjukkan bahwa Cianjur membuka ruang bagi toleransi, kebersamaan, dan harmoni dalam bingkai NKRI,” ucapnya.
Dia berharap, kegiatan budaya ke depan tidak hanya dipertahankan, tetapi juga dikembangkan dengan pendekatan kreatif dan modern.
“Budaya tidak hanya dipelajari, tetapi harus dikembangkan. Modernisasi tidak harus menghilangkan tradisi. Kita bisa memadukannya melalui event kreatif, teknologi digital, pendidikan, dan pariwisata agar budaya tetap hidup dan bernilai ekonomi,” katanya.
Pada puncak acara, karnaval budaya dimeriahkan oleh berbagai pertunjukan seni, parade kostum daerah, atraksi budaya, kuda kosong, hingga kolaborasi seni tradisional dan modern, termasuk penampilan musisi Doel Sumbang.
BACA JUGA:Wabup: Seni dan Budaya Cianjur Harus Tetap Bergerak
BACA JUGA:Disbudpar Cianjur Gelar Pelatihan Kriya Anyaman Bambu dan Seni Merangkai Bunga
Bupati mengaku terharu melihat besarnya partisipasi masyarakat dalam acara tersebut.
“Antusiasme masyarakat ini menjadi bukti bahwa budaya masih hidup dan dicintai. Ini menjadi energi positif bagi kami untuk terus menghadirkan kegiatan yang memperkuat kebudayaan lokal,” tukasnya.(Cr1)
Sumber:
