Ketua DPR Minta Satgas Segera Atasi Masalah Judi 'Online' Anak

Selasa 06-08-2024,20:00 WIB
Editor : Dede Sandi Mulyadi

CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID -  Ketua DPR RI Puan Maharani meminta Satuan Tugas Pemberantasan Perjudian Daring (Satgas Judi Online) segera mengambil langkah konkret mengatasi fenomena anak dan remaja yang terjerumus judi  online . Menurut dia, fenomena judi  online  pada anak dan remaja yang semakin marak bila tidak segera diatasi maka akan menjadi ancaman bagi generasi muda Indonesia. “Satgas Judi Online yang telah dibentuk oleh Pemerintah harus segera melakukan upaya dan langkah konkret agar tidak ada lagi anak-anak dan remaja yang terjerumus judi  online ,” kata Puan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa 6 Agustus 2024.

BACA JUGA:Tekan Judi Online, Menteri Budi Arie: Kominfo Akan Batasi Akses VPN Gratis! Untuk itu, dia menilai diperlukan penanganan yang komprehensif dengan melibatkan berbagai pihak dan menggunakan pendekatan yang berkelanjutan dalam mengatasi fenomena judi  online  pada anak. "Mengatasi judi  online  di kalangan anak-anak dan remaja memerlukan kerja sama antara Pemerintah, platform media sosial, penyedia layanan internet, dan masyarakat luas. Tidak bisa sendiri-sendiri, apalagi banyak masalah sosial yang timbul dari fenomena judi  online ,” tuturnya. Dia juga menekankan pentingnya bandar judi  online  diberikan efek jera secara hukum maupun moral.

BACA JUGA:Tegaskan Larangan Judi Online, Menkominfo: Cuma Perlu Lima “K” "Pemerintah harus segera menyusun kebijakan yang lebih ketat untuk mengontrol akses ke situs judi  online , termasuk memperbarui regulasi yang ada untuk lebih efektif dalam memblokir konten perjudian," paparnya. Pemerintah juga diharapkan menyediakan dukungan psikologis bagi anak yang menjadi korban judi  online , sebab belakangan banyak ditemui kasus anak kecanduan gawai yang menunjukkan tanda-tanda depresi, cemas, hingga anti sosial. "Judi  online  yang dilakukan anak-anak dan remaja ini dapat memberikan dampak yang berpengaruh terhadap masa depannya, termasuk dapat merusak mental mereka. Pendampingan trauma dan psikologis untuk korban judi  online  harus disediakan,” ujarnya.

BACA JUGA:Jabar Provinsi dengan Jumlah Anak Terbanyak Terlibat Judi Online Puan meminta pula Pemerintah meningkatkan program pendidikan bagi anak-anak dan remaja mengenai risiko dan dampak negatif perjudian  online  dengan memberikan edukasi yang komprehensif agar tidak tergoda melakukan judi  online , termasuk dengan melibatkan satuan pendidikan dalam pemberantasan judi  online . “Sosialisasi harus dimaksimalkan dengan edukasi dari lingkungan pendidikan yang memang berperan dalam mendidik anak-anak kita. Selain edukasi dengan cara konvensional, gunakan platform-platform yang menarik atau disukai anak sehingga pesannya dapat lebih mudah diterima,” urainya. Dia mengimbau pula orang tua agar lebih waspada dan mengawasi dengan ketat saat anaknya berselancar internet guna menghindari anak mengikuti tren judi  online .

BACA JUGA:Bey Machmudin Sidak Rumah Sakit Jiwa Cisarua, Tak Ada Pasien Akibat Judi Online "Judi  online  ini kan banyak muncul di platform media sosial dan internet. Inilah mengapa anak-anak perlu dibatasi penggunaan  gadget -nya agar terhindar dan orang tua bisa mengawasi langsung aktivitas yang dilakukan anak saat menggunakan  gadget ," paparnya. Puan menambahkan agar lingkungan di satuan terkecil, seperti RT/RW, ikut melakukan pengawasan karena anak-anak sering bermain bersama di sekitar lingkungan rumah mereka. “Peran serta lingkungan di rumah juga diperlukan untuk membantu pengawasan anak-anak. Mungkin saat sedang mau ke warung atau shalat di masjid, orang dewasa bisa mengecek ketika anak-anak berkumpul bermain  gadget  bersama-sama,” ujarnya.

BACA JUGA:Bey Machmudin Minta Edukasi Diperkuat Antisipasi Paparan Judi Online Anak Dia menekankan bahwa gotong royong dan kerja bersama semua pihak diperlukan dalam mengatasi fenomena judi  online  demi memastikan generasi muda terlindungi dari bahaya yang dapat merusak masa depan mereka. "Upaya kolektif dan terkoordinasi adalah kunci untuk menciptakan lingkungan daring yang aman dan sehat bagi anak-anak dan remaja di Indonesia," kata Puan.

Kategori :