CIANJUR,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Sebanyak 77 orang yang diduga keracunan setelah mengonsumsi nasi kotak di Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, diduga akibat adanya bakteri Salmonella dalam makanan.
Diketahui, setelah menyantap hidangan nasi kotak dalam kegiatan Maulid Nabi pada Senin (7/10), 77 orang di dua desa yakni Desa Gunungsari dan Kertajaya, Kecamatan Ciranjang harus dirawat di puskesmas akibat keracunan.
"Kabar terakhir pada Selasa (8/10), dari 77 orang, 17 di antaranya masih di rawat di Puskesmas Ciranjang dan satu orang dirujuk ke RS Dokter Hafiz, sudah pulang semua," ungkap Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Frida Layla Yahya, Selasa 8 Oktober 2024.
"Dugaannya, dilihat dari gejala dan dan jarak waktu antara makan dan efek keracunan yang hanya beberapa jam, biasanya dari bakteri Salmonella, meskipun hasilnya baru kita kirimkan ke Labkesda Provinsi Jawa Barat," imbuhnya.
BACA JUGA:Triwulan Ketiga, Realisasi Pajak Daerah Cianjur Capai 80 Persen
BACA JUGA:Polres Cianjur Tangkap Tiga Pencuri Spesialis Sarang Burung Walet
Frida menjelaskan, bakteri Salmonella yang memang menjadi salah satu penyebab keracunan berasal dari makanan atau air yang digunakan untuk memasak.
"Mungkin kurang bersih, airnya dari toren tapi kotor sehingga mengandung kuman atau bakteri," jelas Frida.
Kerapnya kejadian luar biasa (KLB) keracunan di Cianjur membuat pihaknya mengimbau untuk acara yang mengharuskan menyediakan banyak makanan, baiknya memesan ke ketering yang sudah memiliki izin pangan industri rumah tangga (PIRT).
"Tapi mungkin itu akan lebih sulit apalagi untuk warga yang ada di pelosok Cianjur Selatan. Apalagi saat ini masih ada kekeringan sehingga air bersih pun sulit. Seperti yang di Sukaluyu beberapa waktu lalu, masak menggunakan sumur resapan yang kotor," ungkapnya.
BACA JUGA:Diduga Nyambi Jualan Sabu, Sat Resnarkoba Polres Cianjur Tangkap Oknum Nelayan
BACA JUGA:Polres Cianjur Tangkap Pelajar Promosikan Judi Online di Instagram
Di samping lokasi, pertimbangan sisi ekonomi pun dinilai menjadi kendala untuk masyarakat bisa menggunakan jasa katering yang memiliki PIRT.
"Banyak faktornya, termasuk kondisi perekonomian masyarakat juga berpengaruh," kata dia.