Puluhan Warga Mande Cianjur Keracunan Makanan, 5 Orang Dirawat Intensif

Petugas tim kesehatan (Timkes) Puskesmas Kademangan melakukan penanganan terhadap warga yang keracunan diduga usai menyantap nasi kotak acara tahlilan. (Foto: IST)--
CIANJUR,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Sebanyak 67 warga Kampung Jangari, Desa Bobojong, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, mengalami keracunan massal diduga setelah menyantap nasi kotak dari acara tahlilan, Selasa (3/12) malam. Para korban mengalami gejala mual, muntah hingga diare.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, acara tahlilan yang dihadiri sekitar 80 orang selesai sekitar pukul 19.30 WIB.
Setelah acara tahlilan selesai, warga yang hadir diberikan nasi kotak berisi nasi, opor ayam, serta tumis bihun.
Kepala Puskesmas Kademangan, Hanny Windyalaras, menjelaskan, pihaknya mulai menerima informasi mengenai pasien dengan keluhan mual dan muntah pada Selasa (3/12) sekitar pukul 21.00 WIB malam.
BACA JUGA:Januari Hingga Oktober 2024, TBC di Kabupaten Cianjur Capai 6.939 Kasus
BACA JUGA:Terseret Arus Kali Sinagar, Seorang Gadis di Cijati Ditemukan Meninggal Dunia
"Ada pasien yang datang dengan keluhan mual muntah, dan pasien tersebut menyebutkan banyak warga lainnya mengalami gejala yang sama. Ini diduga akibat mengkonsumsi nasi kotak dari acara tahlilan warga di Desa Bobojong," katanya kepada wartawan, Kamis 5 Desember 2024.
Usai menerima laporan dari warga, lanjut Hanny, pihak Puskesmas segera melakukan penanganan sekitar pukul 21.30 WIB. Sebanyak 25 orang langsung diketahui mengalami gejala serupa, dan lima diantaranya harus dirujuk ke RSUD Sayang Cianjur untuk perawatan intensif.
"Pasien yang dirujuk ke rumah sakit memerlukan penanganan lebih lanjut karena kondisinya cukup berat. Informasi sementara total sebanyak 67 orang mengalami gejala serupa seperti mual, muntah, dan diare," ungkap Hanny.
Hanny menjelaskan, gejala biasanya mulai dirasakan beberapa jam setelah makan dengan rentang waktu yang bervariasi, beberapa pasien mulai menunjukkan gejala pada pukul 03.00 WIB, 07.00 WIB, hingga sore hari.
BACA JUGA:PLN UP3 Cianjur Imbau Masyarakat Jaga Jarak Aman dari Jaringan Listrik
BACA JUGA:Realisasi Investasi Cianjur 2024 Lampaui Target
"Jika tidak mendapatkan penanganan pasien bisa mengalami dehidrasi parah. Namun saat ini kondisi semua pasien sudah tertangani dengan baik," jelasnya.
Hanny mengatakan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak Koramil, Polsek, dan pemerintah desa untuk memantau kondisi pasien. Warga juga diimbau agar segera melapor jika ada kondisi yang memburuk. "Rata-rata pasien telah mendapatkan pengobatan di bidan dan perawat setempat, sehingga kondisi mereka cepat tertangani," katanya.
Sumber: