CIANJUR, CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur mencatat, sekitar 40 jiwa dari 8 rumah di Desa Maleber, Langensari, Munjul, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, harus mengungsi setelah rumah rusak akibat hujan deras disertai angin kencang pada Jumat, 1 November 2024.
Tak hanya itu, tak kurang dari 10 titik pohon tumbang yang baru diketahui terjadi dalam kejadian itu.
Ade Syarif Hidayat (56) warga Kampung Maleber RT 03/RW 07, Desa Malember, Kecamatan Karangtengah mengatakan, hujan lebat yang disertai angin kencang membuat atap rumahnya jebol.
"Hampir setengah dari atap rumah saya berterbangan karena angin kencang. Ada juga pohon tumbang yang mengenai atap," ungkap Ade saat ditemui di rumahnya.
BACA JUGA: Banjir Peminat, Waktu Pendaftaran PLN Journalist Award 2024 Diperpanjang Hingga 14 November 2024
BACA JUGA: BPBD Cianjur Sebut Banyak Cara untuk Sosialisasikan Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana
Ade mengatakan, sekitar pukul 16.30 WIB awan gelap dari arah timur mengarah ke rumahnya, bersamaan dengan angin kencang yang membuat rumahnya terasa bergemuruh.
"Anginnya hanya sebentar, paling setengah menit. Tapi bergemuruh membuat anak saya berlarian. Untungnya tidak ada korban luka," katanya
Akibat kejadian itu, dia, istri, dan tiga anaknya harus mengungsi ke rumah kerabat tak jauh dari rumahnya. Listrik pun terpaksa putus, khawatir terjadi korslet.
“Petugas dari BPBD Kabupaten Cianjur dan perangkat desa sudah datang mengirimkan data,” ujar Ade.
BACA JUGA: Inspektorat Cianjur Bersama KPK Gelar Evaluasi MCP
Di sisi lain, petugas Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Kabupaten Cianjur, Wahyu mengatakan, hujan dan angin kencang mulai turun sejak pukul 15.30 WIB.
“Untuk data sementara, delapan rumah rusak akibat angin kencang, ada juga akibat tertimpa pohon di Kecamatan Karangtengah. Sedangkan untuk di kecamatan lain sedang kita rangkum,” jelas Wahyu di lokasi pohon tumbang.